Aduh, Mengapa Sesama Honorer K2 jadi Begini?
jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan Koordinator Wilayah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Jawa Timur Eko Mardiono yang mendesak agar pengangkatan PPPK (Pegawal Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) dibatalkan, masih menimbulkan pro kontra.
Banyak honorer yang protes dengan pernyataan Eko. Namun, tidak sedikit pula yang mendukung.
Koordinator Daerah PHK2I Jember Susiyanto terang-terangan menolak pernyataan Eko.
Dia menilai pernyataan tersebut memprovokasi honorer K2 yang sekarang mulai melihat peluang menjadi aparatur sipil negara (ASN), yakni menjadi PPPK.
"Kenapa harus bilang dibatalkan?. Mestinya kita bantu dorong agar tahap I segera diangkat agar dibuka lagi tahap II. Sementara ini, PPPK yang menjadi peluang bagi honorer K2 menjadi ASN," kata Susiyanto kepada JPNN.com, Senin (20/7).
Dia melanjutkan, sampai detik ini 51 ribu honorer K2 yang telah dinyatakan lulus PPPK nasibnya terkatung-katung.
Bahkan setelah dinyatakan lulus PPPK mereka tidak lagi mendapatkan honor dari sekolah.
Karena itu, pernyataan pengurus forum yang meminta pemerintah membatalkan penerbitan NIP dan SK PPPK, sungguh sesuatu yang menyesakkan dada.
Silang pendapat antarsesama Hononer K2 masih terjadi terkait pernyataan Eko Mardiono soal PPPK.
- 525 Honorer Lulus Seleksi PPPK 2024 Tahap I PPU, Segera Isi DRH & Kelengkapan Dokumen
- BKD Jabar: 400 Tenaga Non-ASN Belum Mendaftar PPPK Tahap 2
- Tenaga Non-ASN Lolos Seleksi PPPK Kota Semarang Tak Seusai Kualifikasi, Waduh!
- Wahai Honorer Lulus PPPK 2024, Senyum dong, Ini soal Gaji Perdana
- Kabar Gembira untuk Honorer Tua Gagal PPPK 2024 Tahap 1
- 5 Berita Terpopuler: Ide Terobosan Baru soal Seleksi PPPK, Hapuskan Diskriminasi di UU ASN, 90 Ribu Honorer Bakal Menggugat