Aduh, Rupiah Melemah Lagi Kamis Pagi

jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi (1/7) melemah 30 poin atau 0,21 persen.
Pada pukul 9.30 WIB, rupiah terkoreksi ke posisi Rp 14.530 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.500 per USD.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan pelemahan terjadi seiring meningkatnya ekspektasi pasar akan adanya pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral AS, The Fed.
"Rupiah kelihatannya masih akan melemah hari ini setelah penguatan USD karena data tenaga kerja AS versi perusahaan swasta Automatic Data Processing atau ADP dirilis lebih bagus dari ekspektasi pasar semalam," kata Ariston di Jakarta, Kamis.
Dia menyebutkan, ADP menyampaikan terdapat penambahan 692 ribu pekerja pada Juni, melebihi ekspektasi pasar 550 ribu pekerja.
Dengan hasil data tersebut, lanjut Ariston, pasar berekspektasi data tenaga kerja AS versi pemerintah yang akan dirilis pada Jumat (2/7).
"Data juga akan menunjukkan data yang juga lebih bagus dari ekspektasi," bebernya.
Ariston menilai data tenaga kerja yang membaik menjadi salah satu pertimbangan The Fed untuk mengetatkan kebijakan moneternya, di samping data inflasi.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi (1/7) melemah 30 poin atau 0,21 persen.
- Makin Anjlok, Kurs Rupiah Tembus Rp 16.588 Per USD
- Breaking News: Investor Frustrasi, Rupiah Tembus Rp 16.620
- Rupiah Hari Ini Menguat Efek Sentimen Negatif kepada USD
- Ekonomi Amerika Serikat Melambat, Rupiah Hari Ini Menguat
- Modal Asing Keluar Capai Rp 10 Triliun, Efek Danantara?
- Efek The Fed, Kurs Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat