Aduh! Rupiah Terpukul Omicron, Jatuh, Terperosok Cukup Dalam
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah hari ini terpukul oleh dua faktor besar, baik dari dalam atau pun luar negeri.
Kurs rupiah hari ini ditutup melemah 28 poin atau 0,19 persen ke posisi Rp 14.362 per USD.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan dari luar negeri The Fed bakal mempercepat pengetatan kebijakan atau tapering.
"Percepatan tapering pastinya memberi efek penguatan USD, apalagi ada ekspektasi tiga kali kenaikan suku bunga acuan AS tahun depan oleh sebagian analis," kata Ariston saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
The Fed mengatakan akan mengakhiri pembelian obligasi era pandemi pada Maret 2022.
Pejabat The Fed juga memperkirakan inflasi AS akan mencapai 2,6 persen tahun depan dibandingkan dengan 2,2 persen yang diproyeksikan pada September.
Di samping itu, tingkat pengangguran akan turun menjadi 3,5 persen.
"Dari dalam negeri, mungkin pengumuman kasus Omicron pertama menjadi kekhawatiran baru pasar keuangan yang menekan rupiah," ujar Ariston.
Nilai tukar rupiah hari ini terpukul oleh dua faktor besar, salah satunya temuan Omicron.
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial
- Aplikasi Jajan Jajanan Lokal jadi Penguat Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia
- Hunian Urban Makin Diminati, Unit Apartemen PPK Kemayoran Jadi Pilihan Strategis
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama