Aduh! Sri Mulyani Berbagi Kabar Tak Sedap soal Penerimaan Pajak
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menurunkan proyeksi penerimaan pajak 2022 dari Rp 1.176,3 triliun menjadi Rp 1.142,5 triliun.
Di sisi lain target pajak pada APBN sebesa Rp 1.229,6 triliun.
“Penerimaan pajak akan lebih rendah dari target dengan adanya PPKM akibat varian Delta yang pengaruhnya muncul di semester II atau kuartal III,” katanya dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (23/8).
Sri Mulyani menyebutkan dengan adanya proyeksi penerimaan pajak 92,9 persen dari target APBN maka akan terjadi kekurangan pajak atau shortfall sebesar Rp 87,1 triliun dari proyeksi sebelumnya Rp 53,3 triliun.
“Pajak agak mengalami shortfall yaitu Rp 87,1 triliun,” ujarnya.
Kendati demikian, perkiraan penerimaan pajak sebesar Rp 1.142,5 triliun tersebut masih tumbuh 6,6 persen (yoy), namun memang lebih tertekan dibanding realisasi semester I-2021.
Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu membeberkan penerimaan pajak semester I-2021 sebesar Rp 557,8 triliun atau 45,36 persen dari target Rp 1.229,6 triliun dan naik 4,9 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp 531,77 triliun.
"Juli sampai Agustus akan terpukul. Kami perkirakan menyebabkan penerimaan pajak terefleksi, tidak setinggi di semester I-2021,” katanya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menurunkan proyeksi penerimaan pajak 2022. Menurutnya, hal itu dipengaruhi oleh PPKM dan varian Covid-19 Delta.
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Harga BBM Tidak Naik Meski Ada PPN 12 Persen
- Pemerintah Tegaskan Tidak Ada Rencana Penurunan Batas Pengenaan Pajak untuk UMKM
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Tarif PPN Resmi jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Relatif Rendah