Aduh! Subsidi Minyak Goreng Dianggap Tak Tepat, Masalah Baru Muncul
Kamis, 27 Januari 2022 – 13:35 WIB

Warga mengharapkan harga minyak goreng kembali normal. Foto: Wenti Ayu/JPNN.com
"Kita lihat enam bulan setelah dievaluasi nanti," ujar Rusli.
Terkait implementasi kebijakan saat ini, pemerintah perlu berfokus pada pengawasan sembari berusaha memberikan keadilan bagi para pedagang pasar penjual minyak goreng.
Soal langkah lain yang lebih mendasar untuk bisa menurunkan harga minyak goreng, kata Rusli, subsidi harus diberikan langsung kepada pabrikan bukan distributor.
Para pabrikan yang memiliki fasilitas pengemasan tentu akan dengan mudah menjalankan program subsidi.
Namun, untuk pabrikan yang masih murni memproduksi minyak curah, diharapkan terdorong untuk melengkapi fasilitas pengemasan minyak goreng. (mcr28/jpnn)
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Rusli Abdullah menilai implementasi kebijakan minyak goreng satu harga kurang tepat.
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Wenti Ayu
BERITA TERKAIT
- Ayam Panggang Mbah Dinem di Klaten Rendah Kolesterol, Tanpa Minyak Goreng
- Ekonom Asing Sambut Baik Susunan Pengurus Danantara
- Warga Rela Mengantre Sejak Subuh demi Sembako Bersubsidi
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Masih Tinggi
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai, Bawang, hingga Minyak Goreng Merangkak Naik
- INDEF: Penghentian PSN Tanpa Kajian Bisa Merusak Kredibilitas Pemerintah