Aduh! TNI dan Navy Filipina Sempat Nggak Nyambung

Aduh! TNI dan Navy Filipina Sempat Nggak Nyambung
Empat mantan sandera Abu Sayyaf, disambut Menlu Retno Marsudi dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Lanud Halim Perdanakusuma. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Empat anak buah kapal (ABK) TB Henry sempat dikabarkan akan tiba bersama rombongan TNI di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (12/5) kemarin. Namun, faktanya empat WNI mantan sandera kelompok Abu Sayyaf itu baru tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jumat (12/5) jelang siang tadi.

Panglima Kostrad Letnan Jenderal Edy Rahmayadi, salah satu pimpinan TNI yang mengikuti dari awal operasi pembebasan sandera itu mengatakan, banyak kesalahan koordinasi dengan pihak militer laut Filipina. Sehingga, awal rencana para sandera dipulangkan, Kamis, menjadi molor satu hari.

"Sempat terjadi tawaran tempat penjemputan empat WNI dengan NAVY Filipina. Itu berlangsung beberapa jam. Yang satu minta di sini, yang satu minta di sana. Terakhir kami tentukan tempat dan titik koordinat," kata dia di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Cawang, Jakarta Timur.

Pertemuan dengan pihak militer laut Filipina terjadi di perairan Zona Ekonomi Eksklusif  (ZEE) Filipina. Wilayah itu, menurut dia, antara Pulau Data, Indonesia dan Pulau Zulu, Filipina.

Usai terjadi penjemputan tersebut, pihak TNI memilih menginap di Pulau Data. Pasalnya, saat itu matahari sudah tenggelam. "Jadi kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan besok harinya," terangnya.

Pada Jumat, barulah Edy didampingi Kapuspen TNI Mayor Jenderal Tatang Sulaiman bertolak menggunakan heli ke Tarakan, Kalimantan Tengah.

Tibanya sekira pukul 06.00 WITA di Tarakan, rombongan lalu menggunakan pesawat Boing milik TNI AU dengan nomor ekor A1-7301 menuju ke Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. (mg4/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News