Aduh...28.831 Anak TKI di Malaysia Tidak Bersekolah
jpnn.com - JAKARTA - Pemenuhan layanan pendidikan Wajib Belajar 9 Tahun untuk anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Sabah, Malaysia masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah.
Pasalnya, dari 53.687 anak TKI berusia 1-18 tahun, yang baru mengenyam pendidikan hanya sebanyak 24.856 anak. Itu berarti masih ada 28.831 anak TKI belum mendapatkan layanan pendidikan.
"Anak-anak TKI (24.856) ini mendapat layanan pendidikan di tiga lembaga pendidikan, yaitu Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), Community Learning Center Sekolah Dasar (CLC SD), dan Pusat Belajar (PB) Humana," ungkap Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen GTK Kemendikbud), Anas M. Adam, Sabtu (14/11).
Anak-anak tersebut adalah anak TKI yang bekerja di ladang-ladang kelapa sawit. Penyebarannya, sebanyak 927 siswa di satu lembaga (Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), 8.122 siswa di 69 lembaga Community Learning Center Sekolah Dasar (CLC SD), 3.224 siswa di 140 CLC Sekolah Menengah Atas, dan 12.583 siswa di 134 Pusat Belajar (PB) Humana. Data ini bersumber dari Data Kemendikbud per September 2015.
SIKK sendiri merupakan sekolah formal yang diselenggarakan pemerintah Indonesia. Di sekolah ini, para anak TKI mendapatkan kurikulum, pengajaran, evaluasi yang mengikuti sistem Indonesia. Sedangkan, CLC merupakan pusat kegiatan belajar yang dikelola oleh SIKK.
Sementara PB Humana adalah pusat belajar yang bersifat non formal dengan kurikulum perpaduan Malaysia dengan Indonesia, dan difasilitasi oleh perusahan tempat pusat belajar tersebur berada, dan orang tua siswa. Pendidik yang ditugaskan oleh pemerintah Indonesia berstatus bukan Pegawai Negeri Sipil. (esy/jpnn)
JAKARTA - Pemenuhan layanan pendidikan Wajib Belajar 9 Tahun untuk anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Sabah, Malaysia masih menjadi pekerjaan rumah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Bogor Raih Penghargaan dari Menkeu Sri Mulyani, Budi Harjanto: Penyemangat bagi Kami
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Dipercaya Menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis
- Bulog Makassar Memastikan Stok Beras Aman Untuk 14 Bulan ke Depan
- Kunjungi Merauke, Mentrans Iftitah Sulaiman Sampaikan Pesan Prabowo untuk Papua
- Detik-Detik Mahasiswa Unej Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Gedung Kampus
- Polisi Masih Usut Penyebab Kecelakaan Maut Antara Truk dan Bus di Tol Pandaan