Adukan Kinerja Kementerian, PDIP Bantah Bermanuver Desak Reshuffle

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo kedatangan tamu spesial Rabu (6/5). Mereka adalah 33 Ketua DPD PDI Perjuangan, yang datang untuk mengadukan kinerja sejumlah kementerian. Kebetulan. Kedatangan mereka bertepatan dengan makin santernya isu adanya perombakan kabinet alias reshuffle.
Namun, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Olly Dondokambey membantah bahwa pertemuan itu adalah manuver PDI Perjuangan untuk mendesak Jokowi melakukan reshuffle. Dia mengklaim bahwa para pimpinan PDI Perjuangan di tingkat provinsi hanya ingin menyampaikan informasi kepada presiden.
"Tidak ada pembicaraan soal itu (reshuffle). Kami hanya memberikan informasi, kami tidak masuk ke level presidensial. Supaya dia (Jokowi) dapat info langsung dari bawah. Informasi itu yang kami berikan karena ada kendala-kendala," kata Olly di Istana Presiden, Jakarta, Rabu (6/5).
Olly mengatakan, meski ada beberapa kementerian yang menyebabkan pembangunan di daerah terhambat, bukan berarti pimpinannya harus dicopot. Menurutnya, presiden hanya perlu mendorong menteri-menteri itu untuk bekerja lebih cepat.
Saat ditanya mengenai sikap PDI Perjuangan terkait isu reshuffle, Olly menjawab bahwa hal tersebut belum pernah dibahas. Dia juga membantah saat disebutkan beberapa nama kader PDI Perjuangan yang dikabarkan bakal masuk kabinet.
"Yang ngomong siapa? ketua fraksi gak pernah ngomong kok. Belum ada kami siapkan itu (kader). Kan cuma dengar dengar-dengar itu," pungkasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo kedatangan tamu spesial Rabu (6/5). Mereka adalah 33 Ketua DPD PDI Perjuangan, yang datang untuk mengadukan kinerja
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah
- Tugas Kantor Komunikasi Presiden Dianggap Tumpang Tindih, Begini Reaksi Mensegneg
- Kader Gerindra di Banggai Minta Polisi Menindak Pelaku Persekusi
- Paus Fransiskus Meninggal, Prabowo: Dunia Kehilangan Sosok Panutan dalam Kemanusiaan
- Mbak Ita bersama Suami Didakwa Terima Suap Rp 9,29 Miliar dari Proyek & Insentif ASN
- Dittipidsiber Bareskrim Turun Tangan Usut Gangguan Sistem Bank DKI