Advokat Peradi Siap Dampingi Perempuan & Anak Korban Kekerasan Hingga TPPO

Wakil Ketua Umum Bidang Perlindungan Perempuan, Anak, dan Disabilitas DPN Peradi, Srimiguna, menambahkan, angka kekerasan seksual dan TPPO cukup tinggi ada di sejumlah daerah.
Untuk wilayah Jawa Barat (Jabar) adalah Tasikmalaya, Cianjur, dan Sukabumi.
“Kalau di Jawa Timur itu di daerah sekitaran Magetan dan Madiun. Kalau di Jawa Tengah itu di Gerobokan. Itu di sekitar-sekitar situ,” kata dia.
Advokat senior yang karib disapa Srim ini, menyampaikan, paling tinggi adalah kasus TPPO. Modusnya dijanjikan kerja di luar negeri, tetapi dijual dan dipekerjakan di tempat prostitusi.
Srim mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan Kementerian PPPA, Polri, dan pihak terkait lainnya, termasuk dengan BCA yang merancang call center penerimaan laporan tindak kekerasan seksual dan TPPO Kementerian PPPA.
“Dengan potensi yang kami miliki, Peradi insyaallah bisa membantu kementerian menjalankan apa-apa yang diinginkan,” ujarnya.
Menteri PPPA, Arifatul Choiri Fauzi mengatakan pihaknya meneken MoU dengan BCA, Bareskrim Polri, dan DPN Peradi. Kerja sama dengan BCA untuk memperkuat pemanfaatan Call Canter Sapa 129.
“Kami bergandengan tangan agar kami bisa memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat, khususnya perempuan dan anak-anak yang mengalami kekerasan seksual atau kekerasan lainnya,” kata dia.
Para advokat Peradi siap untuk memberikan pendampingan hukum kepada perempuan dan anak korban TPPOz
- Kejagung Berpeluang Terapkan Pasal TPPU dalam Kasus Suap Rp60 Miliar
- 62 Tahun Berdiri, PAI Tegaskan Komitmen Mencetak Advokat Berintegritas
- DPC Peradi Jakbar Gelar Halalbihalal Untuk Jaga Silaturahmi Advokat
- DPN Peradi Hadirkan 2 Advokat Luar Negeri di Seminar Internasional
- Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar, Muhammadiyah: Perilaku yang Mencoreng Profesi
- SIP Law Firm Resmi Angkat Hanna Kathia Jadi Partner Baru