Advokat Peradi Siap Dampingi Perempuan & Anak Korban Kekerasan Hingga TPPO

Wakil Ketua Umum Bidang Perlindungan Perempuan, Anak, dan Disabilitas DPN Peradi, Srimiguna, menambahkan, angka kekerasan seksual dan TPPO cukup tinggi ada di sejumlah daerah.
Untuk wilayah Jawa Barat (Jabar) adalah Tasikmalaya, Cianjur, dan Sukabumi.
“Kalau di Jawa Timur itu di daerah sekitaran Magetan dan Madiun. Kalau di Jawa Tengah itu di Gerobokan. Itu di sekitar-sekitar situ,” kata dia.
Advokat senior yang karib disapa Srim ini, menyampaikan, paling tinggi adalah kasus TPPO. Modusnya dijanjikan kerja di luar negeri, tetapi dijual dan dipekerjakan di tempat prostitusi.
Srim mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan Kementerian PPPA, Polri, dan pihak terkait lainnya, termasuk dengan BCA yang merancang call center penerimaan laporan tindak kekerasan seksual dan TPPO Kementerian PPPA.
“Dengan potensi yang kami miliki, Peradi insyaallah bisa membantu kementerian menjalankan apa-apa yang diinginkan,” ujarnya.
Menteri PPPA, Arifatul Choiri Fauzi mengatakan pihaknya meneken MoU dengan BCA, Bareskrim Polri, dan DPN Peradi. Kerja sama dengan BCA untuk memperkuat pemanfaatan Call Canter Sapa 129.
“Kami bergandengan tangan agar kami bisa memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat, khususnya perempuan dan anak-anak yang mengalami kekerasan seksual atau kekerasan lainnya,” kata dia.
Para advokat Peradi siap untuk memberikan pendampingan hukum kepada perempuan dan anak korban TPPOz
- Peradi: Advokat Harus Diawasi Ketat Untuk Hindari Aksi Naik Meja di Persidangan
- Asido Ungkap Peran Advokat dalam Bidang Kepailitan dan PKPU
- Peradi Tingkatkan Kemampuan Anggota dengan Hadirkan Advokat Luar Negeri
- PBH Peradi: Pengungsi Masuk Kategori Pihak yang Berhak Terima Bantuan Hukum Gratis
- Otto Hasibuan Minta Para Advokat Peradi Bisa Patuhi Kode Etik
- Cegah TPPO dan PMI Ilegal, Imigrasi Batam Tolak Pengajuan Paspor Sebanyak Ini