Afghanistan Curiga Puluhan Warganya Disiksa Polisi Iran
"Penjaga perbatasan Iran tidak menahan warga Afghanistan," kata pihak konsulat lewat pernyataan tertulis, Sabtu (2/5). Pejabat kedutaan Iran di ibu kota Afghanistan, Kabul, belum dapat dimintai keterangan terkait insiden itu.
Noor Mohammad mengatakan ia adalah satu dari 57 warga Afghanistan yang ditangkap petugas perbatasan. Para pekerja dari Distrik Gulran, Herat, itu berupaya menyeberang ke Iran guna mencari kerja.
"Setelah disiksa, tentara Iran mendorong kami semua ke Sungai Harirud," kata Mohammad.
Shir Agha, yang selamat dari insiden itu, mengatakan sedikitnya 23 orang dari 57 yang ditenggelamkan ke sungai oleh tentara Iran, berakhir tewas. "Sejumlah tentara Iran memberi peringatan jika kami tidak lompat ke sungai, kami akan ditembak," kata Agha.
Sejumlah pejabat yang berwenang di Afghanistan mengatakan insiden itu bukan yang pertama kali terjadi.
"Rakyat kami bukan sekadar nama yang Anda buang ke sungai. Suatu hari kami akan menuntut tanggung jawab," ujar Gubernur Herat Sayed Wahid Qatali.
Insiden itu diyakini dapat memicu krisis hubungan diplomatik antara Iran dan Afghanistan. Selama pandemi COVID-19, banyak pekerja migran pulang ke Afghanistan dan sebagian besar dari mereka positif mengidap COVID-19.
Lebih dari 2.000 warga Afghanistan menyeberangi perbatasan dari Iran, salah satu wilayah penyebaran COVID-19 dunia, ke Herat.
Penyelidikan tersebut merupakan tindak lanjut atas laporan yang menyebutkan polisi penjaga perbatasan Iran menyiksa dan mendorong puluhan warga Afghanistan ke sungai.
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Kamala Harris Jadi Presiden AS, Republik Islam Iran Jangan Berharap Punya Senjata Nuklir
- Iran Bersumpah Hancurkan Israel Bila Diserang
- Menakar Potensi Skenario Tiji Tibeh di Timur Tengah