Afghanistan Kembali dalam Cengkraman Teror Taliban
Fazila Shahedi, mahasiswi jurusan ilmu politik di salah satu universitas di Kabul, juga membawa kartu darurat ke mana pun saat pergi.
”Saya punya dua. Satu saya simpan di dompet dan yang satu lagi saya kantongi di saku jaket,” ujar perempuan 20 tahun itu.
Dengan demikian, dia tidak perlu khawatir jika salah satu kartu darurat itu rusak atau hilang dalam serangan yang bisa saja menjadikannya korban jiwa.
Dari total 399 distrik yang ada di Afghanistan, memang sekitar 14 saja yang benar-benar diduduki Taliban. Di antaranya, Kota Sangin, Kota Musa Wala, dan Kota Nad-e Ali di Provinsi Helmand.
Namun, kelompok radikal itu merongrong sebagian besar distrik lain di Afghanistan. Secara vulgar, Taliban hadir di 263 distrik yang lain. Sedangkan di sejumlah distrik yang lain, Taliban gencar melancarkan serangan.
”Kami selalu hidup dalam ketakutan. Di mana pun pasukan pemerintah menggempur Taliban, maka di sanalah kami terjebak. Kami hanya bisa diam di tengah baku tembak,” ungkap Amruddin, penduduk Distrik Baharak.
Saking ekstremnya intimidasi Taliban, Mohammad Reza malah mengaku lebih aman bagi warga sipil untuk tinggal di distrik yang dikuasai Taliban. Sebab, jarang ada bentrokan. (hep/c10/dos)
Sejak AS menarik pasukan tempurnya pada 2014, kelompok militan radikal tersebut kembali bangkit. Bahkan, dengan kekuatan berlipat
Redaktur & Reporter : Adil
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- Donald Trump Menang, Israel Bakal Makin Brutal di Timur Tengah
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme