Afghanistan Tak Mau Lanjutkan Perundingan Damai di Zona Nyaman Taliban
Senin, 15 Maret 2021 – 20:49 WIB
Ahmad mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk mencapai peralihan kekuasaan adalah melalui pemilu, sementara Taliban mengatakan mereka berkomitmen pada negosiasi perdamaian.
Pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump menandatangani kesepakatan penarikan pasukan dengan Taliban pada Februari 2020 di mana semua pasukan internasional diharapkan meninggalkan negara itu pada 1 Mei.
Namun, kekerasan telah meningkat dan pejabat NATO mengatakan beberapa syarat dari kesepakatan itu, termasuk Taliban yang memutuskan hubungan dengan kelompok militan internasional, belum terpenuhi, yang disengketakan oleh Taliban. (ant/dil/jpnn)
Pembicaraan antara pemerintah Afghanistan dan Taliban telah diadakan di Qatar sejak tahun lalu, setelah Amerika Serikat setuju untuk menarik pasukannya
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Israel Kerahkan Divisi 91 Galilee untuk Serbu Lebanon dari Darat
- Menakar Potensi Skenario Tiji Tibeh di Timur Tengah
- Timur Tengah Makin Mengerikan, Presiden Korsel Perintahkan Pengerahan Pesawat Militer
- Presiden Palestina Pastikan Pintu Perdamaian Selalu Terbuka untuk Israel