AFP Diminta Perbesar Peran Bantu Polisi Papua Nugini
Petugas AFP harus dipersenjatai, kebal dari penuntutan
Sebanyak tujuh puluh tiga orang petugas AFP masih bertugas di Papua Nugini sampai akhir November setelah PNG menjadi tuan rumah APEC, dengan biaya $ 48 juta dolar yang dibebankan kepada Pemerintah Federal Australia.
Namun perwira polisi yang bertugas di PNG hanya diizinkan bertindak sebagai penasehat tak bersenjata tanpa kewenangan melakukan penangkapan.
Pada tahun 2005 tersisa lebih dari 160 petugas AFP yang bekerja di lapangan dengan polisi PNG menyusul diajukannya gugatan konstitusional terhadap kekebalan dari tuntutan atau impunitas yang diberikan kepada petugas polisi Australia.
Sir Peter ingin undang-undang tersebut diubah sehingga polisi Australia sekali lagi memiliki impunitas.
"Kami memiliki kewajiban kepada masyarakat Australia untuk memberi kekebalan kepada polisi Australia untuk datang ke negara ini dan membantu kami memulihkan ketertiban, dan yang lebih penting lagi adalah untuk melatih dan memastikan polisi kami melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan."
Menurutnya, tingginya biaya pengiriman petugas AFP untuk bekerja di PNG layak dilakukan oleh kedua negara.
- Dunia Hari Ini: Pemimpin Hizbullah Sebut Serangan Israel 'Deklarasi Perang'
- Dunia Hari Ini: Jutaan Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Presiden Joko Widodo
- Dunia Hari Ini: Ledakan Massal 3.000 Penyeranta Hizbullah Tewaskan Sembilan Jiwa di Lebanon
- Dunia Hari Ini: Baku Tembak di Papua Menewaskan Puluhan Jiwa
- Bruce Christie dari Australia Raih Penghargaan karena Bantu Perkembangan Kriket di Indonesia
- Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas