Afrika Berpeluang Punya Vaksin COVID-19 Tahun Depan
jpnn.com, JOHANNESBURG - Profesor vaksinologi di Universitas Witwatersrand, Afrika Selatan, menyampaikan kabar gembira soal upaya penemuan vaksin COVID-19.
Afrika kemungkinan bisa mempunyai vaksin COVID-19 pada kuartal pertama 2021 jika uji klinis pada manusia sukses dilakukan di Afrika Selatan.
Vaksin ekperimental ChAdOx1 nCoV-19 merupakan satu dari 19 calon vaksin global yang sedang diuji klinis pada manusia dalam perlombaan upaya penemuan vaksin untuk menghentikan pandemi, yang hingga kini telah menelan lebih dari setengah juta korban jiwa.
Vaksin itu juga sedang diuji di Brazil oleh ilmuwan Universitas Oxford, yang bekerja sama dengan produsen obat Inggris AstraZeneca dalam pengembangan sekaligus produksi.
"Vaksin dapat dikomersialkan secepatnya awal tahun depan," kata Shabir Madhi, profesor vaksinologi di Universitas Witwatersrand yang mengepalai uji coba di Afrika Selatan.
"Namun itu semua bergantung pada hasil uji klinis," kata Madhi.
Dia mengatakan bahwa dari 19 calon vaksin yang sedang dilakukan uji klinis, hasil paling positif adalah jika satu bahkan dua dari 19 vaksin itu berhasil.
Uji coba vaksin akan bergantung pada 2.000 relawan berusia 18-65 tahun yang akan diawasi selama 12 bulan setelah vaksinasi untuk menilai efektivitas.
Afrika Selatan berpeluang mempunyai vaksin COVID-19 pada tahun depan jika uji klinis pada manusia sukses dilakukan di Afrika Selatan.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Cacar Monyet Jadi Masalah Kesehatan Publik Utama di Afrika
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Afrika Minta Barat Kucurkan Rp 9,2 T untuk Penanganan Cacar Monyet
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya