Afrika Selatan Memutuskan Menunda Penggunaan Vaksin AstraZaneca

Lebih dari 100 kasus varian Afrika Selatan sudah ditemukan di Inggris.
Di Inggris sendiri pihak berwenang sedang berusaha menangani menyebarnya varian Afrika Selatan karena kekhawatiran varian itu lebih mudah menular.
Minggu lalu, pihak berwenang di Inggris mendatangi warga dari rumah ke rumah guna melakukan tes COVID-19 di delapan kawasan di mana diperkirakan varian Afrika Selatan itu masih menyebar.
Ini terjadi setelah ditemukan kasus di mana warga terkena varian tersebut namun tidak pernah melakukan kontak dengan warga Afrika Selatan atau pernah ke sana.
Testing itu dilakukan untuk mencegah varian itu menyebar tidak terkontrol sehingga bisa mempengaruhi proses vaksinasi yang sekarang sedang dilakuka di Inggris.
Inggris sejauh ini memiliki korban meninggal paling banyak karena COVID-19 di Eropa, dengan 112 ribu orang meninggal sehingga vaksinasi dilakukan lebih cepat dibandingkan negara Eropa lainnya.
Sejauh ini jumlah orang yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama di Inggris berjumlah 11,5 juta orang.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dan lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini
Afrika Selatan memutuskan menunda program vaksinasi yang menggunakan vaksin AstraZeneca hanya beberapa hari menjelang program itu digelar, setelah data uji coba menunjukkan vaksin itu hanya memberikan perlindungan terbatas terhadap jenis virus B
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas
- Siklon Alfred 'Tak Separah yang dibayangkan', Warga Indonesia di Queensland Tetap Waspada
- Dunia Hari Ini: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara
- 'Selama Ini Ternyata Saya Dibohongi': Kerugian Konsumen dalam Dugaan Korupsi BBM
- Keberadaan Seorang Warga Indonesia di Tasmania Sempat Dikhawatirkan