Afrika Tertarik Kembangkan CPO dari Indonesia
Sementara itu, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyatakan, ekspor minyak sawit mentah (CPO), biodiesel, oleochemical, dan produk turunannya mencapai 9,1 juta ton pada kuartal I 2019. Angka tersebut tumbuh 16 persen secara tahunan.
Pada Maret 2019, Gapki mencatat ekspor CPO dan turunannya dari Indonesia ke India anjlok 62 persen menjadi 194,41 ribu ton jika dibandingkan dengan 516,53 ribu ton per Februari.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi India ditengarai mengakibatkan permintaan minyak sawit India baik dari Indonesia maupun Malaysia menurun.
Penurunan permintaan juga diikuti negara Afrika 38 persen, Amerika Serikat 10 persen, Tiongkok 4 persen, dan Uni Eropa 2 persen.
Di tengah berbagai tantangan tersebut, di luar dugaan, ekspor minyak sawit ke negara lain naik 60 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Peningkatan permintaan CPO dan produk turunannya dari Indonesia yang cukup signifikan datang dari Asia, khususnya Korea Selatan, Jepang, dan Malaysia.
’’Dengan beragam tantangan itu, ekspor minyak sawit Indonesia masih tetap tumbuh meskipun masih di bawah harapan,’’ ujar Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono. (agf/c22/oki)
Keberhasilan Indonesia mengelola dan mengembangkan komoditas sawit membuat Afrika tertarik mencontoh. Afrika akan membuka lebar peluang kerja sama dan investasi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cacar Monyet Jadi Masalah Kesehatan Publik Utama di Afrika
- Afrika Minta Barat Kucurkan Rp 9,2 T untuk Penanganan Cacar Monyet
- China Janji Guyur Afrika dengan Hibah Militer Rp 2,1 T
- Menparekraf: HLF-MSP dan IAF ke-2 2024 Perkuat Citra Indonesia di Kawasan Afrika
- Tutup Forum Parlemen RI-Afrika, Puan: Lawan Kebijakan yang Hambat Kemajuan Negara Berkembang
- Membuka IAPF di Bali, Puan Singgung RI-Afrika Punya Sejarah Panjang Sejak KAA di Era Presiden Soekarno