Agama dan Budaya Roh Pancasila, Tak Perlu Dipertentangkan
jpnn.com, JAKARTA - Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Syaiful Bakhri mengatakan, agama sangat mulia karena merupakan titah Tuhan Yang Maha Esa.
Sementara itu, budaya mengandung nilai-nilai luhur dan kearifan lokal bangsa Indonesia dengan segala keberagamannya.
“Perpaduan itulah yang menjadi sebuah kekuatan dalam Pancasila sebagai fundamental bernegara kita yang syarat dengan harmoni,” kata Syaifu, Rabu (11//4).
Karena itu, pria yang juga salah satu anggota kelompok ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tersebut mengajak seluruh pihak untuk menjaga harmonisasi dan perdamaian.
Dia mencontohkan kontroversi tentang puisi Sukmawati Soekarnoputri berjudul Ibu Indonesia.
Syaiful Bakhri menilai isu utama yang langsung muncul adalah narasi penistaan agama.
Padahal, kalau ditelaah lagi, ada beberapa narasi lain sebagai dampak dari kontroversi tersebut yaitu kontradiksi agama dan budaya.
Menurut dia, dua entitas yang dalam khazanah nusantara menjadi peradaban Indonesia itu sengaja dibenturkan.
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Syaiful Bakhri mengatakan, agama sangat mulia karena merupakan titah Tuhan Yang Maha Esa.
- Presiden Prabowo dan Tantangan Aktualisasi Pancasila
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab jadi Landasan Egi-Syaiful Membangun Lamsel
- Hari Kesaktian Pancasila, dari Beleid Menteri Panglima Angkatan Darat ke Keputusan Pejabat Presiden
- Hari Kesaktian Pancasila, Momentum Penghormatan Kepada Pahlawan
- Penggalian Nilai-Nilai Universal Agama Perlu untuk Tegakkan Moralitas dan Etika Dalam Kehidupan Berbangsa
- UBK Ajak Gen Z Membangun Bangsa Berlandaskan Pancasila