Agama GPT

Oleh: Dahlan Iskan

Agama GPT
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Di Barat banyak ahli fisika seperti mereka tidak lagi percaya Tuhan. Mereka tahu awal mula terjadinya kehidupan. Juga tahu proses terjadinya kehidupan.

Baca Juga:

Mereka bukan orang seperti saya yang percaya bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah ciptaan Tuhan.

Kemarin petang saya menerima WA dari Prof Sutiman. Saya terkejut. Menyesal. Celetukan saya soal Tuhan rupanya membuat Prof Sutiman terus berpikir. Beliau mencari terus jawaban yang tepat.

Sampai-sampai ternyata beliau menghubungi ChatGPT. Prof Sutiman mengajukan beberapa pertanyaan ke ChatGPT. Tentang Tuhan. Tentang agama. Tentang science, dan iman.

Saya sendiri belum pernah berhubungan dengan ChatGPT. Maka setelah membaca hasil dialog beliau dengan ChatGPT, saya balik bertanya: apakah beliau sudah sering menggunakan ChatGPT?

"Sesekali," jawabnya.

"Apakah Prof percaya pada kebenaran jawaban ChatGPT?”

Beliau menjawab pakai Bahasa Jawa kromo inggil. Intinya: jawaban ChatGPT tidak selalu akurat, apalagi di soal yang tidak terlalu banyak dibicarakan di internet.

Beginilah jawaban ChatGPT saat ditanya Prof Sutiman tentang agama paling rasional secara individual dan spiritual serta mampu menjawab tantangan global modern.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News