Agar Aman, Penjual dan Pembeli Dibatasi Besi Teralis

Agar Aman, Penjual dan Pembeli Dibatasi Besi Teralis
RAWAN - Salah satu sudut kota Port Moresby, Papua Nugini, yang berpenduduk hanya 430.000 jiwa namun dengan tingkat kriminalitas dikenal tinggi. Foto: Naufal Widi AR/Jawa Pos.
Akhir-akhir ini, lanjut Hakim, perampokan semakin banyak dialami warga ekspatriat. misalnya, perampokan salah satu kedubes di Port Moresby pada 17 Februari lalu. "Pelakunya empat orang dan kejadiannya di siang bolong," cerita Hakim heran.

Menurut sumber yang lain, empat orang tersebut berpura-pura hendak mengurus visa. Namun, setelah masuk, mereka melakukan aksi jahatnya itu.

Seorang istri pejabat KBRI Port Moresby juga sempat ketiban sial. Saat beristirahat di pinggir pantai belum lama ini, dia didatangi orang tak dikenal. "Orangnya lalu menodongkan senjata, kemudian merampas barang-barangnya," kata seorang tim advance yang tidak mau dikorankan. "Kalau kita jalan sendirian malam hari, bahaya," imbuhnya mengingatkan.

Kejadian itu juga pernah dialami seorang pejabat kepolisian PNG. Ini mengagetkan. Sebab, dia punya kedudukan cukup terhormat di kepolisian. Namun, tetap saja dia menjadi korban. Semua barang berharga yang melekat di tubuh pejabat polisi tersebut dipereteli.

Jika datang ke Port Moresby, ibukota Papua Nugini (PNG), harus ekstra hati-hati. Ancaman aksi kriminalitas tak mengenal waktu. Berikut catatan wartawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News