Agar Barokah, Ini Cara Memotong Kurban

jpnn.com - JAKARTA - Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatulllah Jakarta, Profesor KH Ahmad Satori Ismail mengatakan, syariat Islam mengajarkan tata cara proses penyembelihan hewan kurban. Tujuannya menurut Ismail, agar hewan halal yang disembelih tidak menjadi haram karena proses penyembelihannya asal-asalan.
Beberapa rukun dan syarat untuk menyembelih hewan kurban yang harus diperhatikan ujarnya, adalah pastikan kondisi hewan kurban yang akan disembelih dalam keadaan sehat.
“Syarat orang yang menyembelih adalah beragama Islam atau ahli kitab. Karena mengonsumsi daging sembelihan orang kafir dan musyrik adalah haram hukumnya," kata Ahmad Satori Ismail, Rabu (16/9).
Syarat kedua, lanjut Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) ini, orang yang menyembelih harus baligh dan berakal. Lalu, si penyembelih hewan kurban harus menyebut nama Allah SWT.
“Sebagian ulama menyatakan bahwa menyebut nama Allah SWT tidak termasuk syarat apabila penyembelih binatang seorang Muslim, (Surat Al-An'am ayat 121)," imbuhnya.
Rukun yang keempat menyembelih hewan mesti sudah diniatkan atau sengaja disembelih. "Pastikan si penyembelih tidak buta," ujar Pembina Pesantren Al Hasan Bekasi itu.(fas/jpnn)
JAKARTA - Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatulllah Jakarta, Profesor KH Ahmad Satori Ismail mengatakan, syariat Islam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ratusan Kader Demokrat Sambut Kehadiran Mbak Puan & Bambang Pacul di Penutupan Kongres ke VI
- BHR Outlook 2025, SETARA Institute Identifikasi 10 Isu Prioritas Bisnis & HAM di Indonesia
- KPK Ancang-ancang Ambil Tindakan Terkait Laporan Suap Pemilihan Pimpinan DPD
- Di Hadapan Akademik UGM, Eddy PAN Ungkap Pentingnya Kebijakan Berbasis Data
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Bertemu Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Prabowo Tanya Kabar Putin