Agar Digendong Binladin ke Mana-Mana
Tiga proyek yang dikerjakan Waskita saat ini, misalnya, semuanya proyek dari main contractor Binladin. Mula-mula hanya kampus universitas di Riyadh. Lalu dipercaya mengerjakan jalan layang menuju bandara baru Jeddah. Dan kini naik kelas ke renovasi/pengembangan Masjidil Haram.
Sekarang ini tahapan Waskita memang tahapan mendapatkan kepercayaan. Yang penting bisa mendapat pekerjaan, menunjukkan kemampuan, menyajikan kualitas, dan membuktikan tepat waktu. Dan yang lebih penting, ummul masalah-nya, tidak boleh rugi. Kelak akan ada tahap mendapat proyek yang lebih besar. Lanjutannya lagi mendapat dan mengelola proyek tunggal. Sedang tujuan akhirnya nanti adalah memenangkan proyek sebagai main contractor.
Cara minta digendong dulu itu sudah lebih dulu sukses dilakukan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika. Waskita belajar dari Wika. Wika baru saja menyelesaikan dua proyek besar di Aljazair. Tidak rugi. Bahkan untungnya lumayan.
Wika, dengan Dirut Bintang Perbowo yang tidak pernah mau nyogok, kini terbukti menjadi BUMN kelompok karya yang terbesar: omsetnya, labanya, maupun market caps- yang mencapai Rp 14 triliun, dua kali lipatnya Krakatau Steel. Wika, Waskita, dan PP kini juga bersaing mengerjakan proyek-proyek di Timor Leste.
Proyek Masjidil Haram tentu sangat prestisius bagi Waskita. Setidaknya pekerjaan itu akan terus berlangsung sampai tahun 2018. Mengerjakan proyek Masjidil Haram memang harus secara bertahap selama lima tahun agar peribadatan di sana tetap bisa berlangsung. Apalagi proyek ini sempat sebentar tertunda karena pemerintah Turki keberatan kubah-kubah khas peninggalan era Turki Usmani ikut dibongkar.
Pembongkaran tahap satu ini juga menghilangkan track tawaf (ibadah mengelilingi Ka'bah tujuh kali) bagi jemaah yang menggunakan kursi roda atau tandu. Jalur itu berada di lantai dua menempel di bangunan masjid. Itulah sebabnya saat ini dibangun jalur darurat di atas pelataran tawaf yang ada. Terbuat dari baja knock down yang gampang dipasang dan dibongkar.
Kelak, bangunan baru Masjidil Haram sudah sekalian dilengkapi dengan track khusus kursi roda.
Sambil mengerjakan Masjidil Haram, Waskita kini juga lagi minta digendong ke Madinah. Masjid Nabawi yang di dalamnya terdapat makam Nabi Muhammad SAW yang sudah luas itu, juga akan diperluas. Masjid diperluas ke arah samping makam Rasulullah SAW hingga ke seberang pemakaman Baqi. Posisi makam Rasulullah SAW menjadi agak di tengah bangunan masjid.
Begitu besarnya proyek perluasan itu hingga kapasitas Masjid Nabawi meningkat dari 1 juta orang menjadi 2,5 juta orang. Maka pertemuan saya dengan pemilik dan orang nomor satu Saudi Binladin Group Syekh Bakr Bin Ladin, Senin hari ini di Mekah, tentu tidak akan jauh dari soal gendong-menggendong Waskita ini. (*)