Agar Sukses, Anggota BIN Harus Dapat Restu Ibu

Agar Sukses, Anggota BIN Harus Dapat Restu Ibu
Supono Soegiran, saat ditemui di Pesona Kahyangan, Margonda, Depok, Jawa Barat, Senin, 22 Oktober 2012. Foto: Ridlwan/ Jawa Pos
Pendaftarnya 70 orang, sebagian besar adalah agen-agen honorer Bakin yang memang direkrut sebelumnya. Rupanya, di antara jumlah tersebut, hanya delapan orang yang dinyatakan lolos tes dan bisa resmi menjadi pegawai negeri Bakin.  "Di antara delapan itu, empat orang, termasuk saya, dari kalangan orang awam. Alhamdulillah, semuanya pensiun dalam level eselon I (setingkat Dirjen, Red),"  katanya.

Selesai pendidikan, Supono mendapat tugas awal sebagai LO (liaison officer, petugas penghubung) antara DPR dan Bakin. "Jadi sehari-hari saya nongkrong bareng wartawan-wartawan DPR dan staf-staf lain,"   katanya. Tak seperti sekarang, hasil rapat-rapat DPR zaman itu tak bisa dengan mudah diakses publik. Nah, Supono mengambil data-data itu, lalu dilaporkan ke pimpinan di Bakin.

Karena dinilai berprestasi, Supono lantas promosi jabatan.  "Saya lama di bagian analisis. Bahkan, sebelum di Sekolah Tinggi Intelijen Negara, jabatan eselon I saya adalah deputi analisis (deputi III),"  katanya.

Berbagai cover (kedok) profesi Supono sebagai intel sudah dijalani. "Saya beberapa kali berkedok sebagai diplomat. Ini cover yang memang paling lazim digunakan semua petugas intelijen di dunia," ungkapnya.

DUNIA intelijen selalu penuh misteri dan kerahasiaan. Apakah hidup sebagai mata-mata seindah yang digambarkan dalam film James Bond besutan Holywood?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News