Agar Surplus Beras, Ketersediaan Air Harus Terjamin
Jumat, 05 Oktober 2012 – 17:07 WIB

Wakil Ketua Komisi IV DPR, Herman Khaeron (safari biru) saat bersama rombongan meninjau Waduk Jatiluhur di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (5/10). Foto : Boy M Kusdharma/JPNN
Karenanya Herman juga menegaskan, Komidi IV yang membidangi pertanian akan memastikan bahwa sumber-sumber air dan waduk yang ada telah dikelola dengan baik. "Kita ingin pastikan betul, dengan semakin besarnya tuntutan ketahanan pangan, berdaulat pangan dan mandiri pangan, tentunya faktor-faktor produksinya harus mendukung. Syarat utama yang paling vitalnya itu adalah air," ujarnya.
Menurut Herman, di seluruh Indonesia saat ini hampir 55 persen saluran irigasi dalam kondisi rusak. Kondisi tersebut perlu mendapat perhatian khusus karena berimplikasi pada ketersediaan air. "Termasuk ketersediaan air dari waduk untuk dialirkan ke pertanian, ini juga harus menjadi perhatian serius," tegasnya.
Disebutkannya, untuk membangun dan merawat saluran irigasi dibutuhkan dana Rp 16 triliun. Hanya saja saat ini anggaran yang tersedia baru mencapai Rp5 triliun. "Rp4 triliun di Kementerian PU, dan Rp1 triliun di Kementerian Pertanian," jelas dia.
Sedangkan Direktur Utama Perusahaan Umum Jasa Tirta Jatiluhur, Eddy A. Jayadireja, mengungkapkan, ada beberapa titik saluran irigasi yang mengalirkan air dari Bendungan Djuanda yang harus dibenahi. "Sekarang memang mengalir bagus, tapi tidak optimal. Kalau mau bagus, harus 100 persen," ujarnya.
PURWAKARTA - Wakil Ketua Komisi IV DPR, Herman Khaeron, menyatakan bahwa keberhasilan swasembada pangan juga tergantung pada ketersediaan air. Menurutnya,
BERITA TERKAIT
- Sejumlah Tokoh Ikut Tenangkan Nasabah Bank DKI dan Imbau Tidak Kosongkan Rekening
- SPBH Milik PLN IP Bakal Jadi Kunci Penting Mewujudkan Transportasi Berbasis Hidrogen
- Talenta Unggul Mampu Memperkuat Hilirisasi Pertambangan
- Harga Emas Melonjak, Didimax Buka Edukasi Trading Gratis
- Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Kanwil Bea Cukai Jakarta Beri Fasilitas TBB ke Perusahaan Ini
- Melahirkan Ahli Keuangan Investigator Jadi Strategi IAPI Menjaga Kepercayaan Publik