Agar tidak Kolaps, Belasan RS di Surabaya Tutup Sementara Layanan IGD
jpnn.com, SURABAYA - Sejumlah rumah sakit (RS) di Kota Surabaya menutup sementara layanan instalasi gawat darurat (IGD) karena kapasitasnya sudah penuh oleh pasien Covid-19.
Jumlahnya dikabarkan mencapai belasan, di antaranya RSI Jemursari, RSI Ahmad Yani, RS Royal, RS Wiyung Sejahtera, RS PHC, RS Adi Husada Undaan Wetan, dan RS Adi Husada Kapasari.
Selanjutnya RS Premier, National Hospital, RS Al-Irsyad, RS Gotong Royong, RS RKZ, dan RS William Booth.
Kabar tersebut dikonfirmasi Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) Jatim dr Dodo Anondo. Dia menyebut penutupan itu dilakukan secara dinamis dengan sistem buka tutup.
"Perlu digaris bawahi menutup sementara, artinya kami sistemnya buka tutup secara dinamis," kata dia, Senin (5/7).
Penutupan itu dilakukan karena pasien yang terus berdatangan kemudian membuat kapasitas IGD penuh. Rumah sakit akhirnya tak bisa menampung lagi orang sakit yang tiba karena kondisi yang tidak memungkinkan.
"Semua ingin ditangani RS. Semua yang datang seringnya tanpa rujukan puskesmas, karena penyakit ini memang cukup cepat penularan dan infeksinya," tutur dia.
Jumlah pasien yang terus berdatangan itu tentunya tak sepadan dengan nakes yang ada di RS. Bahkan, dokter, perawat, dan petugas administrasi juga berkurang akibat terpapar covid-19.
"Kami juga memikirkan tenaga kesehatannya. Mereka juga harus masuk rumah sakit, diopname kemudian ada yang belum sembuh dan cukup banyak hingga meninggal," beber dia.
Dodo mencontohkan apabila ada sepuluh pasien yang masuk dan nakesnya hanya satu maka tidak bisa melayani. Maka dari itu sejumlah RS di Surabaya melalukan evaluasi dengan memperbaiki sistem pelayanannya.
"Situasi RS ini bertahan, betul-betul bertahan supaya tidak kolaps. Untuk itu kami yang mengatur, soal tenaga, dan buka-tutupnya," kata Dodo. (mcr12/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Sistem buka tutup untuk layanan IGD akan dilakukan sejumlah RS di Surabaya agar tidak mengalami kolaps
Redaktur & Reporter : Arry Saputra
- Teka-Teki Kepemilikan SHGB 991: 3 Sengketa Berkembang Makin Pelik, Seorang Notaris Jadi Tersangka
- PDIP Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin yang Bawa Jatim dan Surabaya Lebih Maju
- 5 Berita Terpopuler: Arogansi Oknum Pengusaha Surabaya Luntur, Aksi Suruh Siswa Menggonggong Berujung Borgol
- Ivan yang Suruh Siswa Menggonggong Dapat Kejutan dari Tahanan Polrestabes Surabaya
- Tragis! Ibu dan Anak di Surabaya Tewas Gegara Warisan, Kejadiannya Mengerikan
- Arogansi Ivan Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Berujung Bui, Ini Pelajaran!