Agatha Lili Kaget Disebut Korban Pelecehan Oknum DPR
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Agatha Lili mengaku kaget namanya disebut-sebut sebagai korban pelecehan terhadap perempuan yang dilakukan sejumlah oknum Anggota Komisi I DPT saat fit and proper test Komisioner KPI beberapa bulan lalu.
"Dari pertama saya terkejut dan bingung dan dikaitkan kasus ini, dilecehkan saat fit and proper test, karena sampai ada laporan itu. Saya tidak pernah melaporkan. Makanya saya agak bingung, yang katanya saya dilecehkan.," kata Lili dikonfirmasi soal isu pelecehan tersebut, Kamis (12/12).
Lili juga mengaku tidak menyangka pertanyaan seperti "Ibu kok Cantik" hingga pertanyaan "Ibu sudah berapa kali ke SPA hari ini" saat fit and proper test bakal berujung jadi pemberitaan luas seperti sekarang. Karena, bagi Agatha hal itu dianggap candaan.
"Itu candaan, saya tidak menyangka sampai begini. Saya mau katakan tidak ada pertanyaan SPA berapa kali, silahkan cek seperti itu. Saya sudah 9 tahun di KPI, ini tahun kesepeluh, agak mustahil Komisi I punya niat melecehkan," sebutnya mengklarifikasi.
Apalagi, kata perempuan yang memang berparas cantik itu, sampai saat ini dirinya tidak pernah merasa dilecehkan oleh Anggota DPR. Namun bila ke depan BK DPR memintainya klarifikasi, Agatha tidak keberatan.
"Kalau nanti BK DPR meminta klarifikasi saya siap. Saya menghargai betul Komnas Perempuan yang menentang pelecehan terhadap perempuan, seandainya ada pelecehan saya juga akan marah, apalagi itu jika saya yang mengalami.," tandasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Agatha Lili mengaku kaget namanya disebut-sebut sebagai korban pelecehan terhadap perempuan yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Diberi Banyak Apresiasi Saat Evaluasi Kinerja di Kemendagri
- Kemendagri Apresiasi Kinerja Pj Gubernur Sumut, Luar Biasa
- 5 Berita Terpopuler: Pernyataan BKN Keluar, Kepastian Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu Ada tetapi Tanpa Tunjangan, Waduh
- Gaji PPPK Paruh Waktu Rp 3,8 Juta, Jam Kerja Part Time Belum Jelas
- Peradi Masih jadi Pilihan Utama Calon Advokat Untuk Ikuti PKPA
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun