Agen CIA Didakwa Menjual Info Intelijen ke Tiongkok
jpnn.com, WASHINGTON - Departemen Kehakiman Amerika Serikat pekan ini mendakwa agen CIA Jerry Chun Shing Lee atas tuduhan menjual informasi ke intelijen Tiongkok pada 2010 dan 2011. Itu dilakukannya semasa tinggal di Hong Kong.
Informasi yang dijualnya itu diyakini telah membantu Tiongkok membongkar jaringan mata-mata Amerika Serikat di negara itu. Akibatnya sejumlah informan AS di negeri Tirai Bambu berakhir di balik jeruji besi atau tewas.
The New York Times melaporkan pada Januari lalu bahwa pemenjaraan atau eksekusi belasan warga negara China yang bekerja untuk Amerika Serikat adalah salah satu kemunduran intelijen yang paling dahsyat bagi lembaga itu dalam beberapa dekade terakhir.
Lee ditangkap pada Januari lalu. Di persidangan dijelaskan bahwa Lee meninggalkan Hong Kong bersama keluarganya pada 2012 dan tinggal di hotel-hotel di Hawaii dan Virginia ketika dia kembali ke Amerika Serikat.
Selama menginap di hotel ini, seperti dimuat CNN, agen federal menggeledah kamarnya dan menemukan dia memiliki materi yang tidak sah yang terkait dengan pertahanan nasional.
Termasuk di antaranya catatan tulisan tangan dari karyawan dan aset rahasia CIA serta sebuah penggerak jempol dengan informasi yang diklasifikasikan sebagai rahasia.
Departemen Kehakiman mengatakan Lee telah mengakui telah memiliki dokumen yang berisi informasi rahasia tersebut untuk intelijen China. (mel/rmol)
Departemen Kehakiman Amerika Serikat pekan ini mendakwa agen CIA Jerry Chun Shing Lee atas tuduhan menjual informasi ke intelijen Tiongkok
Redaktur & Reporter : Adil
- Bea Cukai Kalbagsel dan Instansi Terkait Dukung Pelaku Usaha Lokal Tingkatkan Ekspor
- Bea Cukai Melepas Ekspor 13 Ribu Ekor Belut Sawah Hidup Asal Banjarmasin ke Tiongkok
- Celeng Banteng
- Hidup Baru Nurhadi
- Jadi yang Terbaik di Dunia, BRCC Siap Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia
- Reanda International Ungkap Peluang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia