Agenda Donald Trump Hari Ini: Membunuh Mimpi 886 Ribu Anak Imigran
Suami Melania itu diberi waktu hingga 5 September alias hari ini. Trump sepertinya menuruti permintaan tersebut.
Sejak awal, rencana Trump untuk menghapus DACA ditentang banyak pihak. Bukan hanya Partai Demokrat, tapi juga Partai Republik yang mengusungnya menjadi orang nomor satu di AS.
Kepala House of Representatives Paul Ryan dan senator Orrin Hatch dari Republik sudah mendesak Trump agar tak mencabut program warisan Obama itu.
Para pelaku bisnis juga tak sepakat. Sebab, banyak Dreamers yang memiliki potensi. Setidaknya ada 300 pebisnis yang sejak awal meminta Trump untuk tak menghapus program DACA.
Mereka menulis surat terbuka kepada Trump 31 Agustus lalu. Antara lain para petinggi General Motors, Berkshire Hathaway, Google, Apple, Facebook, dan Microsoft.
Mereka menegaskan bahwa para Dreamers itu tumbuh besar di AS dan sudah terdata oleh pemerintah. Lebih dari 97 persennya kini tengah menempuh pendidikan di sekolah maupun berkiprah di dunia kerja.
Sekitar 5 persen di antaranya sudah memulai bisnis sendiri. ”Sebanyak 250 pekerja di Apple adalah Dreamers. Saya mendukung mereka,” cuit Chief Executive Apple Tim Cook di akun Twitter-nya pada Minggu (3/9).
Sebagian besar Dreamers berasal dari Meksiko dan negara-negara Amerika Latin. Lebih dari 200 ribu orang tinggal di California serta 100 ribu lainnya berada di Texas. New York, Illinois, dan Florida juga menampung Dreamers dalam jumlah besar. (Reuters/CNN/sha/c11)
Redaktur & Reporter : Adil
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Pemerintahan Sederhana