Aglaonema Aceh Dilirik Pencinta Tanaman Jepang, Perusahaan Ini Sukses Tembus Ekspor
![Aglaonema Aceh Dilirik Pencinta Tanaman Jepang, Perusahaan Ini Sukses Tembus Ekspor](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2021/02/25/aglaonema-tanaman-hias-suka-talas-yang-diekspor-ke-jepang-66.jpg)
jpnn.com, BANDA ACEH - Tren tanaman hias membuka peluang luas bagi sejumlah pengusaha, salah satu perusahaan bunga dari Banda Aceh berhasil menembus pasar ekspor Jepang.
Perusahaan bunga binaan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean C Banda Aceh itu, mengekspor tanaman hias sejenis talas, Agalonema Aceh.
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean C Banda Aceh Heru Djatmika Sunindya mengatakan ekspor ini merupakan yang pertama. Dia menyebut hal itu memotivasi pelaku usaha lainnya memasarkan produk keluar negeri.
"Nilai ekspor aglaonema tersebut mencapai USD 2.556 dengan jumlah mencapai 117 batang. Pengiriman dari Banda Aceh menggunakan pesawat udara," kata Heru Djatmika Sunindya, di Banda Aceh, Kamis (25/2).
Heru Djatmika Sunindya mengungkapkan, perusahaan ekspor adalah CV Mata, binaan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean C Banda Aceh.
Aglaonema yang dipasarkan ke Jepang tersebut, lanjutnya, sudah memiliki izin ekspor bibit tanaman yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian.
Aglaonema merupakan tanaman yang tumbuh di wilayah tropis.
"Ternyata, Tidak hanya populer di dalam negeri, tanaman hias asal Aceh ini juga memiliki potensi pasar di Jepang, jelas dia.
Tren tanaman hias juga terjadi di Jepang. Kecantikan Agloenema Aceh dilirik pencinta tanaman Jepang. Simak Selengkapnya.
- Taru Martani Sukses Ekspor Perdana di 2025, Begini Harapan Bea Cukai Yogyakarta
- PTPN IV Kirim 10 Ribu Ton CPO Bersertifikasi RSPO SG, Potensinya USD 9 Juta
- Ekspor Perdana di 2025, Taru Martani Berhasil Kirim 5.200 Batang Cerutu ke Taipei
- PT Legend Packaging Indonesia Tancap Gas Ekspor Usai Dapat Fasilitas Fiskal Berikat
- Kanwil Bea Cukai Banten Layani Kargo Perdana ke Pusat Logistik Berikat di Cilegon
- Belajar dari Jepang, Program MBG Perlu Kolaborasi Semua Pihak