Agresif Selenggarakan Pameran, Ekspor Turun 20 Persen
Rabu, 13 Juli 2011 – 09:34 WIB
JAKARTA - Pelaku bisnis mebel dan kerajinan bakal agresif membidik pasar luar negeri. Utamanya dengan menyelenggarakan pameran baik di dalam maupun luar negeri. Langkah tersebut sebagai antisipasi agar penjualan produk mebel ke pasar global tidak makin terjun bebas. ’’Sebenarnya saya agak pesimistis (tercapai), tapi minimal sama dengan tahun lalu saja sudah bagus,’’ ucap dia saat konferensi pers International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) 11-14 September 2011 kemarin (12/7). Realisasi sampai akhir 2010 lalu membukukan penjualan sebesar USD 2,72 miliar atau tumbuh 20,92 persen.
Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahjono mengatakan ekspor terus mengalami penurunan sejak Maret lalu. Bahkan sampai akhir Juni lalu tercatat ada penurunan sampai 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2010.
Baca Juga:
Menurut data Badan Pusat Statistik yang dioleh Asmindo menunjukkan realisasi ekspor sampai juni tahun lalu sebesar USD 1,46 miliar. Sedangkan pada 2011 ada penurunan sampai 21,31 persen dengan nilai hanya USD 1,15 miliar. Padahal, tahun ini Asmindo menargetkan nilai ekspor mebel dan produk kerajinan bisa menembus USD 3 miliar.
Baca Juga:
JAKARTA - Pelaku bisnis mebel dan kerajinan bakal agresif membidik pasar luar negeri. Utamanya dengan menyelenggarakan pameran baik di dalam maupun
BERITA TERKAIT
- BTN Gelar Ajang Kompetisi Housingpreneur, Total Hadiah Rp 1 Miliar
- Catat, Ini Soft Skill Utama Agar Siap Bersaing di Era Digital
- Peternak Minta Presiden Buatkan Perpres untuk Industri Wajib Serap Susu dari Produsen Lokal
- 5 Langkah Melindungi Data Pribadi saat Transaksi Digital
- Strategi Telkom Memperbaiki Harga Saham TLKM
- Bea Cukai Teluk Bayur Bantu UMKM Manfaatkan Peluang Ekspor Lewat Program Ini