Agum dkk Abaikan Kelompok Pekanbaru

Fokus Eksekusi Instruksi FIFA

Agum dkk Abaikan Kelompok Pekanbaru
Agum Gumelar. Foto: Randy/JPPhoto
Terkait rencana perwakilan KN menghadap FIFA, menurut Joko, hal itu tidak dalam konteks mengajukan argumentasi kepada FIFA. Tapi, lebih pada dialog untuk  memperlancar proses implemantasi (surat FIFA). Kemarin, tanpa Agum Gumelar, KN kembali mengadakan rapat di Kantor PSSI untuk membahas draft peraturan organisasi (Electoral Code). "Hasil rapat akan diplenokan dan langsung dikirimkan ke FIFA," jelasnya.

Di lain pihak, ketua KP hasil kongres 78 pemilik suara di Pekanbaru, Harbiansyah Hanafiah tetap kukuh jika Komite Normalisasi tidak berhak memosisikan sebagai Komite Pemilihan. "Mestinya Komite Normalisasi itu terlebih dulu menggelar kongres untuk membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding. Bukan langsung bertindak sebagai Komite Pemilihan," kata Harbiansyah kepada Jawa Pos tadi malam.

Karena itu, Harbiansyah menegaskan pada Minggu (10/4) nanti, pemilik suara akan mengadakan pertemuan di Jakarta. Setelah itu, pada Senin (11/4), Harbiansyah dkk akan menghadap KONI/KOI, sebagai induk organisasi yang ditunjuk Menpora untuk mengurusi PSSI paska tidak diakuinya Nurdin Halid dkk. Apa KP versi kongres Pekanbaru tidak mengakui KN? "Untuk masalah itu dikembalikan kepada pemilik suara. Karena itulah kami akan segera bertemu untuk membahasnya," kilah Harbiansyah.

Secara terpisah, Nurdin Halid rupanya tidak bisa menerima pembekuan yang dilakukan Menpora Andi Mallarangeng. Melalui pengacara Sitor Situmorang, Nurdin dan Sekjen PSSI Nugraha Besoes melayangkan gugatan terhadap Menpora ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, kemarin (7/4).

JAKARTA - Komite Normalisasi (KN) PSSI tidak mau berjalan mundur. Komite yang dipimpin Agum Gumelar itu tetap fokus pada instruksi FIFA; mengawal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News