Agung Anggap Tommy Tak Pengaruhi Kekuatan
Jumat, 11 September 2009 – 20:03 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Agung Laksono, mengatakan majunya Tommy Soeharto sebagai salah seorang calon Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) VIII yang akan berlangsung 4 hingga 7 Oktober mendatang di Kota Pekanbaru, Riau, merupakan hak dari Tommy Soeharto. Soal bagaimana jadinya, sepenuhnya sangat tergantung dari keputusan peserta Munas nantinya. Ditanya soal akan terjadinya perubahan konstelasi dengan keikutsertaan Tommy Soeharto sebagai calon Ketua Umum, Agung yang juga Ketua DPR itu menegaskan bahwa tidak akan terjadi perubahan konstelasi kekuatan yang saat ini mulai mengkristal. "Saya tidak melihat ke sana, karena yang memilih Ical sudah confirm dari awal. Jadi tidak akan berubah secara signifikan," ucapnya pula.
"Soal maju sebagai calon, itu haknya Tommy dan kelak akan ditentukan oleh semua peserta Munas. Yang harus dicermati adalah syarat-syarat yang dia penuhi atau tidak," kata Agung Laksono, di DPR RI, Jakarta, Jumat (11/9).
Baca Juga:
Proses pencalonan dan pemilihan Ketua Umum Golkar, lanjut Agung, bukan soal Tommy atau siapapun. Semua dikembalikan saja kepada mekanisme yang mengaturnya. "Jika semua syarat terpenuhi, tentu akan jadi bahan pertimbangan dari seluruh peserta Munas. Demikian juga halnya, jika masih ada hal-hal yang belum terpenuhi oleh para kandidat, akan dimintakan klarifikasi dari masing-masing kandidat nantinya," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Agung Laksono, mengatakan majunya Tommy Soeharto sebagai salah seorang calon Ketua Umum Partai Golkar
BERITA TERKAIT
- Akun Medsos PJ Bupati Temanggung Diserang Warganet: Stop Cawe-Cawe
- 3 Pejabat di Banggai Diduga Langgar Aturan Netralitas ASN, Gakkumdu Ancam Jemput Paksa
- Aktivis Dorong Semua Pihak Mewujudkan Pilkada Maluku Utara Aman dan Nyaman
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum