Agung Hendriadi: Serap Gabah Agar Petani Tidak Sengsara
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Tim Sergab melakukan pembelian langsung gabah petani di lapangan.
Ini untuk mengisi cadangan beras pemerintah sekaligus menjaga harga gabah tidak jatuh menjelang dan saat panen raya.
"Serab gabah yang kami lakukan ini agar petani tidak sengsara. Kalau petani sengsara dan tidak mau menanam karena rugi, bangsa ini mau makan apa!" kata Agung Hendriadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian usai menginisiasi transaksi pembelian gabah di tiga lokasi di provinsi Nusa Tenggara Barat.
Ketiga lokasi sergab yang dikunjungi adalah: Desa Darmasari, Kecamatan Sikur dan desa Senyiur, kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur, dengan harga gabah kering panen Rp. 4.300,-/kg.
Sedangkan di desa Senteluk, kecamatan Batulayar, kabupaten Lombok Barat pembelian dilakukan dengan harga Rp. 4.300,-/kg/gkp.
Agung juga mengingatkan kepada para petani, Penyuluh Pertanian, Petugas Dinas dan BPTP agar kalau ada daerah-daerah yang akan melakukan panen, petani dan dinas agar lapor ke Dandim, untuk segera dilakukan pembelian gabah oleh Dandim dan diteruskan ke Bulog, sehingga tidak jatuh ke tangan tengkulak.
Penyerapan gabah menurut Agung, sangat penting untuk memperkuat cadangan beras pemerintah yang disimpan di gudang Bulog. Pemerintah menargetkan, penyerapan beras 2,2 juta ton sampai Juni 2018.
Melalui kegiatan Sergab, pemerintah provinsi NTB optimis target yang ditetapkan sebesar 58.873 ton beras sampai akhir Juni 2018 akan tercapai.
Diingatkan agar segera dilakukan pembelian gabah oleh Dandim dan diteruskan ke Bulog.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya