Agung Ikhlas Tinggalkan DPR
Penetapan KPU Dinilai Bertentangan dengan UU Pemilu
Jumat, 04 September 2009 – 10:31 WIB

Agung Laksono. Foto: Muhammada Ali/Jawa Pos
JAKARTA- Ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal caleg terpilih hasil pemilu legislatif sudah final. Salah satu caleg yang gagal masuk Senayan adalah Ketua DPR Agung Laksono. Politikus Partai Golkar itu mengaku ikhlas dengan realitas politik tersebut. Agung mengatakan, perolehan suara penggantinya, Saifuddin Donodjoyo, sebenarnya tidak sampai separo dari raihan suaranya. Tetapi, KPU sudah menetapkan mekanisme penghitungan kursi di tahap ketiga berdasarkan putusan MK yang tidak bisa lagi diganggu gugat. "Begitu aturannya, kita ikuti saja. Saya kira tidak ada masalah jika memang itu keputusannya," tegasnya.
"KPU memang punya kewenangan. Jadi, tidak masalah. Kita ikuti saja," kata Agung di gedung DPR Kamis(3/9). Bahkan, Agung mengajak semua pihak menghormati keputusan KPU. "Mari kita hormati keputusan KPU dan putusan hukum," ujar wakil ketua umum DPP Partai Golkar itu.
Baca Juga:
Agung maju dari dapil Jakarta I yang meliputi Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Agung sebenarnya sempat lolos berdasarkan SK KPU No 295/KPTS/KPU/2009. Namun, belakangan Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan perubahan mekanisme penghitungan kursi tahap kedua. Dengan model penghitungan versi MK itu, Agung terpental. Dia digantikan Saifuddin Donodjoyo, caleg Partai Gerindra.
Baca Juga:
JAKARTA- Ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal caleg terpilih hasil pemilu legislatif sudah final. Salah satu caleg yang gagal masuk Senayan
BERITA TERKAIT
- Ibas Ajak Semua Kader Demokrat Buat Program untuk Kesejahteraan Rakyat
- Ahli Kepemiluan Usul Ambang Batas Maksimal 50 Persen di Pilpres dan Pilkada
- Bahlil Digugat ke Mahkamah Golkar Gegara Ganti Ketua DPR Papua Barat Daya Tanpa Prosedur
- Soedeson Soroti Eksekusi Rumah Warga di Bekasi, Penegak Hukum Diduga Langgar Prosedur
- Polemik Band Sukatani soal Lagu Bayar Polisi, Dewi Juliani: Itu Kritik yang Harus Diterima
- Pakar Sebut Gap Politis Bikin Prabowo & Megawati Sulit Bertemu