Agung Minta Rekannya di Golkar Berpolitik 'Sejuk'
Kamis, 03 Maret 2011 – 20:24 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai koalisi patut diindahkan dan dilaksanakan. Makna pernyataan tersebut jika disimak berisi peringatan sekaligus imbauan kepada seluruh partai anggota koalisi untuk saling menahan diri dan tidak memojokkan satu dan lain. "Untuk itulah Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi yang sudah dibentuk dapat menjadi tempat membahas semua pandangan masing-masing partai anggota koalisi dengan semangat mengedepankan kepentingan rakyat," imbuhnya.
“Saya percaya maksud pernyataan beliau, agar seluruh anggota koalisi untuk tetap bersatu dan kembali mematuhi serta konsisten melaksanakan butir-butir kesepakatan untuk mengawal dan mendukung sukses pemerintah SBY-Boediono sampai akhir masa tugas tahun 2014,” kata Agung di Jakarta, Kamis (3/3).
Agung, yang juga Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat menegaskan, sejak Kabinet Indonesia Bersatu-II terbentuk, semua anggota koalisi sudah menyatakan sepakat melaksanakan tugas sesuai kapasitas dan perannya. Termasuk butir-butir kesepakatan bagi seluruh anggota legislatif masing-masing partai agar tercipta iklim berpolitik yang kondusif. Hal ini sekaligus dimaksud agar kita bisa bekerja secara optimal untuk mewujudkan percepatan kesejahteraan rakyat.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai koalisi patut diindahkan
BERITA TERKAIT
- Rapat di DPR, Bahlil Ungkap Rencana Ubah Pengecer Gas Melon Jadi Subpangkalan
- Pidato di Acara Bimtek, Salim Segaf PKS Singgung Cita-Cita Pendiri Bangsa dan Politik Beretika
- Anggota Komisi VI DPR Mengkritik Keras Kebijakan Kementerian ESDM Soal Distribusi LPG 3 Kg
- Hasil Pertemuan Badan Aspirasi dengan Honorer akan Diteruskan ke Pimpinan DPR
- Langkah KPU Barito Utara yang Tetap Ngotot Izinkan Pemilih Ilegal Mencoblos Dipertanyakan
- Trump Ancam Kenakan Tarif 100 Persen bagi Negara BRICS, Demokrat Dorong Insentif untuk Industri-UMKM