Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jawa Tengah (Jateng) makin memanas.
Pertarungan tidak hanya melibatkan pasangan calon Ahmad Luthfi–Taj Yasin melawan Andika Perkasa–Hendrar Prihadi, tetapi juga membawa pengaruh Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Menurut Agung, rivalitas antara Jokowi dan Megawati tidak dapat dihindarkan, mengingat konflik antara keduanya telah mencuat sejak Pilpres 2024 dan berlanjut di Pilkada Jateng.
Jokowi dinilai masih memiliki pengaruh besar di masyarakat, terutama di Jawa Tengah, tempat ia dibesarkan.
“Sekecil apa pun kontribusi elektoral, apalagi ini Pak Jokowi, beliau masih punya pengaruh, dan itu terbukti, terutama di Pilpres kemarin,” ujar Agung, Kamis (21/11/2024).
Agung menambahkan tidak ingin kalah untuk kedua kalinya, Megawati yang menjadi kingmaker dari pasangan Andika–Hendi disebut tidak tinggal diam. Ia ikut turun gunung untuk mengampanyekan pasangan jagoannya.
Pertarungan menjadi makin ketat karena kedua kingmaker tersebut didukung oleh berbagai sumber kekuatan, seperti mesin partai, logistik, simpatisan, relawan, dan lain-lain.
“Pertarungan sampai akhir itu adalah pertarungan antar resource yang dimiliki oleh masing-masing. Apakah bentuknya logistik, apakah bentuknya efek ekor jas, partai pengusung, mesin politik lainnya, simpatisan, relawan, konsultan itu semuanya diadu,” ujar Agung.
Pilkada Jateng tidak hanya pertarungan antar paslon, tetapi juga membawa pengaruh Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
- Soal KPK Berpeluang Panggil Megawati, Ronny PDIP: Kejauhan dan Terlalu Dipaksakan
- KPK Buka Peluang Memanggil Megawati, Said PDIP: Jangan Menggiring Opini Lebih Maju
- Nyali Besar
- Kunjungi Desa Peron, Jokowi kagumi produk Alpukat dan Gula Aren
- Arief Poyuono Merespons Polemik PPN 12 Persen
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Hasto Memahami Risiko Bersuara Kritis