Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati

Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri, beberapa waktu lalu. Foto: Ricardo/JPNN.com

Agung juga menyebutkan bahwa pemenang dari pertarungan ini adalah pihak yang mampu mengorganisasi dan mengonsolidasikan kekuatan dengan optimal dan konsisten.

“Sampai pada satu momen, siapa yang paling konsisten dalam mengorkestrasi dan mengoptimalkan sumber daya tadi akan menjadi pemenangnya,” ungkap Agung.

Sementara itu, peneliti dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) Nicky Fahrizal menilai dukungan Jokowi terhadap pasangan Ahmad Luthfi–Taj Yasin bertujuan untuk mengulangi kesuksesan saat mendukung Prabowo–Gibran pada Pilpres 2024 lalu.

Menurut Nicky, Jawa Tengah yang selama ini dikenal sebagai “kandang banteng” mulai runtuh, karena basis suara pendukung Jokowi di wilayah ini sangat besar.

“Ini adalah pertarungan antara hegemoni PDIP di bawah Ibu Megawati dengan pengaruh Pak Jokowi, yang pada Pilpres 2024 lalu membuktikan kekuatannya. Pasangan Prabowo–Gibran menang telak di Jawa Tengah,” ujarnya.

Dukungan konkret Jokowi di Pilkada Jateng dianggap sebagai pembuktian bahwa mantan Wali Kota Solo tersebut masih memiliki pengaruh besar.

“Ini untuk memastikan pengaruh Pak Jokowi di Jawa Tengah masih ada. Kita tahu ada rivalitas terselubung antara Ibu Megawati dan Pak Jokowi. Visualisasinya bisa kita lihat dalam Pilkada Jateng ini,” ujar Nicky.

Sebagai informasi, Jokowi telah turun langsung untuk mengampanyekan pasangan calon nomor urut 2, Ahmad Luthfi–Taj Yasin di sejumlah kabupaten di Jawa Tengah seperti Banyumas, Tegal, Grobogan, dan Blora. Ia mendampingi Luthfi–Taj Yasin menyapa masyarakat secara langsung.

Pilkada Jateng tidak hanya pertarungan antar paslon, tetapi juga membawa pengaruh Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News