Agung Wicaksono Tawarkan 3 Pilar Utama untuk Wujudkan Visi 'ITB 2030'
Agung Wicaksono juga menggarisbawahi pentingnya keberagaman sebagai kekuatan ITB, melalui konsep “In-Harmonia Progressio” yang berarti kemajuan dalam keberagaman.
“Unity in Diversity adalah landasan yang akan membawa ITB menuju posisi 150 besar universitas dunia,” ujarnya.
Dengan visi I-novasi, K-olaborasi, dan kontribusi untuk N-egara, ITB berkomitmen untuk terus berkembang menjadi institusi yang adaptif, kolaboratif, dan berintegritas, berperan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Melalui strategi ini, ITB siap mencetak lulusan yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga siap berperan aktif dalam agenda strategis nasional.
Mendukung strategi Agung, eks Dirjen Riset dan Pendidikan Tinggi Prof. Satryo S. Brojonegoro menekankan bahwa fokus utama perguruan tinggi seharusnya bukan peringkat semata, tetapi dampak nyata bagi masyarakat.
“Penting bagi perguruan tinggi untuk mempertahankan kebebasan akademik, di mana kampus dapat bersuara dalam memberikan solusi bagi masalah bangsa,” jelasnya.
Prof. Satryo juga menyoroti pentingnya mengurangi beban administratif dosen dan menyesuaikan peran dosen sesuai keahlian masing-masing.
Dosen yang tidak berfokus pada publikasi jurnal internasional dapat berkontribusi secara signifikan melalui pendekatan aplikatif di bidangnya.
Calon Rektor ITB Agung Wicaksono memperkenalkan pendekatan strategis melalui tiga pilar utama: I-novasi, K-olaborasi, dan N-egara untuk mewujudkan visi
- Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah untuk SDN Cimalaya 7
- UMJ Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru, Selamat Ibu-Ibu Profesor
- Mahasiswa ITB Diduga Bunuh Diri, Lompat dari Lantai 27 Apartemen
- Tokoh Masyarakat Hingga Akademisi Sebut Arinal Membawa Perubahan di Lampung
- Rayakan HUT ke-24, Epson Berkomitmen Berikan Dampak Positif Bagi Masyarakat Indonesia
- PNM Dorong Ekonomi Perbatasan lewat Inovasi Rumput Laut