Agus Condro Pertanyakan Tindak Lanjut KPK
Kamis, 05 Maret 2009 – 19:32 WIB
“Saya tidak tahu apakah saat uji kepatutan dan kelayakan untuk memilih pimpinan KPK di Komisi III DPR, Antasari mengalirkan dana ke PDIP atau tidak. Yang saya tahu, PDIP menarik iuran dari teman-teman anggota FPDIP di Komisi III untuk acara Rakornas di Kemayoran tahun 2007, jauh lebih besar, yaitu sebesar Rp 50 juta perorang. Ini berbeda dengan iuran yang ditarik PDIP terhadap anggota FPDIP di Komisi II DPR yang hanya Rp 20 juta,” kata Agus.
Baca Juga:
Yang pasti menurut Agus, hingga kini dia masih berharap kiranya KPK punya kemauan untuk mengusut kasus ini secara obyektif, untuk mencari kebenaran hukum dan pemenuhan rasa keadilan masyarakat, dan sekaligus menepis anggapan publik bahwa KPK masih diskriminatif.
Sementara itu, anggota Komisi I DPR, Ali Muchtar Ngabalin, menegaskan bahwa Ketua KPK Antasari Azhar adalah manusia yang paling bertanggungjawab atas semua laporan dan pengaduan yang masuk ke KPK. Dengan tertunda-tundanya penyelesaian kasus, itu merupakan juga wujud kegagalan KPK dalam melaksanakan tugasnya.
“Ini menguatkan hipotesis bahwa KPK memang benar-benar memilah-milah kasus. Kalau Antasari tidak melakukan langkah lebih baik, maka jangan salahkan jika masyarakat memiliki persepsi bahwa dia pasti bermasalah sebelum jadi Ketua KPK. Yang terbaik adalah Antasari harus menindaklanjuti laporan Agus Condro tersebut,” tegasnya.
JAKARTA – Mantan Anggota Fraksi PDIP di DPR, Agus Condro, hingga kini tak kunjung mengerti atas sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang
BERITA TERKAIT
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran