Agus Pambagio Lihat Langsung Data Penyaluran Bansos, Lalu Berpesan Begini
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menyatakan melihat langsung kondisi pendataan penyaluran bantuan sosial (bansos).
Menurut dia di lingkungan rumahnya sendiri penyaluran bansos masih menggunakan data dari 2015, meski pemerintah daerah itu sudah memperbaruinya pada 2020.
Agus menyebut rencana penyaluran bansos melalui fintech membutuhkan data yang akurat. Di sisi lain pemerintah masih menghadapi persoalan terkait ketersediaan data yang memadai.
"Itu yang ketahuan di lingkungan saya. Saya lihat langsung, saya tanyakan pada ketua RW (Rukun Warga) saya," kata Agus dikutip dari Antara, di Jakarta, Senin (2/8).
Agus berharap data mampu terintegrasi dalam Satu Data Indonesia untuk menunjang penyaluran melalui aplikasi finansial berbasis teknologi (fintech).
"Data itu harus betul-betul akurat, karena data yang amburadul jadi sumber korupsi paling empuk," tegas Agus.
Dia menyebut penyediaan data dalam Satu Data Indonesia sudah didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.
"Kalau enggak ada integrasi data, cleansing atau pencucian data benar-benar, ya akan tetap berpotensi dikorupsi," ujar Agus.
Agus menyebut rencana penyaluran bansos melalui fintech membutuhkan data yang akurat. Di sisi lain pemerintah masih menghadapi persoalan terkait ketersediaan data yang memadai.
- Kredit Pintar Gelar Kelas Pintar Bersama di Salatiga
- Kredit Pintar Sukses Ajak Kaum Muda Bersuka Ria Lewat Sorak Sorai Fest 2024
- MCI Dorong Inovasi Digital Lewat Mandiri Innovation Hub 2024
- AdaKami Menutup 2024 dengan Dampak Nyata untuk Ekonomi Nasional
- UT Gandeng 2C2P Tingkatkan Akses Pendidikan Melalui Teknologi Fintech
- PrismaLink & UNDIRA Kolaborasi Mempermudah Akses Pembayaran Mahasiswa