Agus Widjajanto Beberkan Krisis Multidimensi dan Dampaknya

Jebolan Magister Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI) itu menyatakan jika krisis multidemensi yang berlarut-larut menyerupai lingkaran setan (vicious crises).
Dengan kata lain, krisis yang berlangsung dalam kurun waktu begitu panjang dan dimensinya saling berkaitan ini tidak mudah ditentukan ujung pangkalnya.
Jika diurai, lingkaran setan ini mencakup hampir seluruh dimensi kehidupan bangsa dan bahkan mencapai tingkat yang paling mengerikan yakni terjadinya krisis kemanusiaan.
Agus Widjajanto menyebutkan beberapa krisis multidimensi dimaksud.
Pertama, Krisis Moral dan Etika (etichal crisis). Hal ini terjadi adanya krisis moral dan etika di lingkungan para elite politik, pejabat, informal, yang mana para ilmuwan budayawan tidak berani menyuarakan kebenaran justru melakukan pembenaran atas krisis tersebut.
Kedua, Krisis Hukum. Ini adalah akibat langsung dari krisis moral elite tersebut yang melahirkan para penegak hukum hanya berorientasi bisnis. Dimana law enforcement tidak jalan yang menimbulkan efek serius bagi bangsa.
Ketiga, Krisis Moneter. Pada awalnya krisis ini melanda di luar Kawasan. Namun, dengan kondisi negeri ini yang sangat lemah fondasi ekonomi yang ditopang dengan utang luar negeri yang merupakan dampak dari krisis moral etika dan krisis hukum maka berakibat terjadinya krisis moneter.
Keempat, Krisis Ekonomi. Ini akibat dari krisis multidimensi di atas, tiada moral dan etika, krisis hukum dan moneter berakibat harga melambung tinggi baik BBM walau pun harga minyak international turun dan berakibat naiknya kebutuhan pokok serta kurs dolar yang makin naik.
Praktisi hukum Senior Agus Widjajanto mengatakan krisis multidemensi yang berlarut-larut menyerupai lingkaran setan (vicious crises).
- MPSI Minta Masyarakat Tak Ragu Komitmen Prabowo Lakukan Reformasi Pemerintahan
- Ray Rangkuti: Reformasi dan Reposisi Polri Sangat Urgen
- Perdebatan Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Para Pendiri Bangsa
- Dipo Nusantara DPR Dorong Pertamina Reformasi Tata Kelola untuk Kembalikan Kepercayaan Publik
- Indonesia Tanah Air Beta
- Hasil Survei Terbaru Ungkap Sejumlah Alasan Polri Perlu Reformasi dan Reposisi