Agustinus Wibowo dan Petualangan Bertahun-tahun di Afghanistan

Lolos dari Perampokan, Pernah Ditawar Pria Homo

Agustinus Wibowo dan Petualangan Bertahun-tahun di Afghanistan
Agustinus Wibowo. Foto: ist/Agung Iskandar/Jawa Pos
"Pakistan sendiri sejarah pembentukannya kan begitu. Ada campur tangan Inggris yang memisahkan wilayah tersebut menjadi Pakistan dan Afghanistan," tutur Agus soal anggapan warga Afghanistan. Saking bencinya, nama Pakistan sering dipelesetkan menjadi Fuckistan.

Budaya yang dipegang teguh itu juga termasuk pemisahan lelaki-perempuan. Setiap perempuan yang keluar rumah harus mengenakan burqa atau penutup kepala. Perempuan juga memiliki ruang sendiri di dalam rumah tempat mereka bisa membuka burqa. Ruang itu haram dikunjungi lelaki.

Namun, ungkap Agus, budaya itu justru sangat melindungi perempuan. Sebab, tingkat pelecehan terhadap perempuan di Afghanistan sangat rendah. Perempuan sangat dihormati. Bahkan, guyonan porno para lelaki Afghan yang menjadikan perempuan sebagai objek pun tidak ada. "Paling-paling ya soal ukuran," kata Agus, lantas terbahak.

Secara tradisional, kata Agus, orang Afghanistan merupakan masyarakat yang sangat menghargai tamu-tamunya. Dengan potensi wisata yang cukup menjual, sejumlah NGO (Non Government Organization) berupaya mengolah keramahan itu.

Agustinus Wibowo bisa disebut sebagai petualang langka asal Indonesia. Dia menjelajah daratan Asia Tengah, mulai dari Beijing, Tiongkok, hingga Afghanistan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News