Ah, Berbuka Puasa pakai Kolak Sudah Biasa, Ini Kopi Bro...

jpnn.com - SUDAH hal biasa jika berbuka puasa dengan teh manis, kolak, es buah, air putih, atau minuman bersirup. Namun bagaimana apabila berbuka dengan segelas kopi? Mungkin terdengar tidak lazim tapi itulah dilakukan sebagian warga Palu, Sulawesi Tengah.
LAPORAN : NENDRA PRASETYA
PERNAHKAH anda berbuka puasa dengan sebuah kopi hangat? Untuk sebagian orang, hal tersebut pastinya akan terlihat sangat aneh. Hal ini karena hidangan berbuka puasa sangat identik dengan makanan dan minuman yang manis.
Namun ini bukan kopi sembarang kopi yang diminum untuk berbuka puasa, tapi kopi yang khusus didatangkan dari Timur Tengah. Kalau Anda ingin mencoba sesuatu yang berbeda untuk hidangan berbuka puasa, silakan untuk berkunjung ke Masjid An Nur yang ada di jalan Sis Al Jufri, Kota Palu.
Berbuka dengan kopi arab sudah menjadi tradisi selama puluhan bahkan ratusan tahun sejak masjid ini berdiri.
Hidangan berbuka yang unik ini menyajikan kopi arab dan kurma sebagai menu utama untuk berbuka puasa. Kopi yang beraneka rasa itu berasal dari aneka rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, daun jeruk, cengkeh dan daun pandan.
Kopi Arab biasanya dapat dinikmati secara gratis saat berbuka di Masjid An Nur, Palu. Tak hanya warga sekitar, ada pula warga yang berada dari wilayah lain di Kota palu datang khusus untuk menikmati kopi Arab.
Tak cuma nikmat, kopi jahe dari Arab ini, menurut sebagian jemaah ternyata berkhasiat menyembuhkan penyakit seperti batuk, flu, atau badan pegal.
SUDAH hal biasa jika berbuka puasa dengan teh manis, kolak, es buah, air putih, atau minuman bersirup. Namun bagaimana apabila berbuka dengan segelas
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara