AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
jpnn.com, JAKARTA - AIDS Healthcare Foundation (AHF) Indonesia mengajak negara-negara Asia untuk berperan aktif dalam negosiasi Pandemic Agreement yang tengah dibahas oleh WHO.
Langkah ini merupakan bagian dari kampanye global "Save Our Society" (SOS) yang bertujuan memperjuangkan keadilan dan kesetaraan dalam kesiapsiagaan kesehatan global.
AHF menilai bahwa dengan pengalaman menghadapi pandemi COVID-19 dan tantangan dalam mengamankan akses terhadap vaksin, kawasan Asia dapat berkontribusi besar untuk menciptakan kerangka kerja pandemi yang lebih inklusif dan adil.
Ketua Program AHF Indonesia, Asep Eka Nurhidayat menggarisbawahi pentingnya pendekatan desentralisasi dalam penanganan pandemi COVID-19.
"Dengan memperkuat produksi terdesentralisasi dan berbagi teknologi, Asia dapat memimpin upaya global untuk kerangka kesehatan yang adil dan tangguh,” ujar Asep, dalam keterangannya, Jumat (8/11).
Asia, dengan kemajuan ekonomi dan teknologi yang signifikan, memiliki kemampuan untuk meningkatkan ketahanan kesehatan. Kemitraan regional di bawah payung ASEAN dinilai menjadi potensi kuat dalam mendukung produksi kesehatan lokal, baik vaksin, diagnostik, maupun pengobatan yang dibutuhkan.
Langkah ini, menurut Asep, akan membantu menciptakan Pandemic Agreement yang bukan hanya bermanfaat bagi Asia, tetapi juga membangun ketahanan kesehatan bagi seluruh dunia.
AHF juga menyerukan agar Pandemic Agreement mengadopsi beberapa poin penting. Di antaranya, mekanisme Kapasitas Produksi Regional untuk memfasilitasi produksi vaksin dan obat di negara-negara berpenghasilan rendah, dan Transfer Teknologi yang tidak bersifat sukarela demi mempermudah akses negara berkembang dalam mengatasi keadaan darurat kesehatan.
AHF Indonesia mendorong peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement. Simak selengkaonya
- Deteksi Dini Down Syndrome, Cordlife Persada Hadirkan Layanan NIPT Lokal di Indonesia
- Cegah Diabetes dengan Dua Cara Ini, Ampuh Menjaga Gula Darah
- Sebagian Besar Kasus Hepatitis Tidak Terdiagnosis, Deteksi Dini Penting Dilakukan
- WHO Tak Mendukung Vaksinasi Massal untuk Lawan Cacar Monyet
- APHRF 2024, Bersinergi Menekan Bahaya Penggunaan Tembakau
- Dana Penanganan Covid-19 di Sumbar Diduga Dikorupsi, Belasan Saksi Diperiksa