Ahli Epidemiologi: Penyemprotan Disinfektan ke Jalan Tidak Bermanfaat, Kok Masih Dilakukan

Ahli Epidemiologi: Penyemprotan Disinfektan ke Jalan Tidak Bermanfaat, Kok Masih Dilakukan
Personel Polda Riau menyemprotkan disinfektan ke jalan protokol di Kota Pekanbaru, Senin (3/5). Foto: ANTARA/HO-Diskominfotik Riau

Satgas COVID-19 Riau yang dipimpin oleh Polda Riau melakukan penyemprotan disinfektan di jalan-jalan protokol Kota Pekanbaru pada Senin siang.

Penyemprotan menggunakan kendaraan taktis Polda Riau mulai dari Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Samratulangi, Pasar Bawah, dan Jalan Juanda.

"Hari ini kami laksanakan imbauan kepada warga Kota Pekanbaru khususnya, bahwa COVID-19 masih belum usai. Kami bersama forkopimda ingin lebih mengingatkan agar menjaga diri dengan 5M," kata Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.

Lonjakan kasus di Riau sudah sangat luar biasa karena berdasarkan Dinas Kesehatan Riau rata-rata penambahan kasus baru berkisar 400-500 orang per hari.

Selama bulan April kasus terkonfirmasi COVID-19 di Riau lebih dari 9.500 orang, yang merupakan tertinggi sejak wabah terjadi.

Sudah sejak lama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai penyemprotan jalan dengan disinfektan adalah cara konyol untuk menghindari penularan Virus Corona.

Pakar epidemiologi di Indonesia juga sudah memahami bahwa penyemprotan jalan dengan disinfektan tidak disarankan WHO, namun penyemprotan ke jalan masih juga dilakukan oleh pemangku kebijakan. (antara/jpnn)

Ketua Ahli Epidemiologi mengkritisi Satgas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Riau yang melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan ke jalan.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News