Ahli Epidemiologi: Uji Klinis Vaksin di Indonesia Harus Bisa Sesuai Jadwal, Jangan Sampai Ada Hambatan

jpnn.com, JAKARTA - Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Laura Navika Yamani mengatakan uji klinis vaksin tahap tiga di Indonesia harus bisa sesuai jadwal.
Ia berharap, tidak ada faktor lain yang menghambat proses uji klinis.
Hal itu ia sampaikan merespons isu terkait vaksin Covid-19 Sinovac yang menjadi komoditas politik di Brasil. Hal ini tak terlepas pernyataan Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang menolak vaksin tersebut.
Sikap Bolsonaro dinilai terkait dengan rivalitas politiknya dengan gubernur Sao Paolo Joao Doria. Sao Paolo sendiri jadi wilayah yang ikut bekerja sama dengan Sinovac dalam mengembangkan vaksin lokal di Brasil.
“Kalau di Indonesia ada pro kontra itu jangan dijadikan hambatan. Ini kan kondisi darurat. Proses harus terus berjalan,” kata Laura, Kamis (22/10).
Laura menyarankan, pemerintah juga perlu menetapkan vaksin mana yang bisa beredar untuk menghindari jenis vaksin lain yang sudah ditentukan. Ini untuk memudah pengawasan yang dilakukan pemerintah.
“Jadi jangan sampai yang sudah ditentukan pemerintah nanti, ini vaksin resmi, tetapi ada vaksin lain yang beredar. Ini untuk memudahkan pengawasan,” jelasnya.
BACA JUGA: Dua Pembunuh Sadis Diadili, Istri Korban Minta Terdakwa Dihukum Mati
Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Laura Navika Yamani menekankan uji klinis vaksin tahap tiga di Indonesia harus bisa sesuai jadwal.
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Kabupaten Garut Butuh 10 Ribu Dosis Vaksin PMK untuk Atasi Wabah
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Etana Dorong Kenandirian Farmasi Nasional Melalui Vaksin Lokal
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Ada Diskon Hingga 20 Persen untuk Pelayanan Kesehatan di inHarmony Tower