Ahli Gizi Ungkap Peranan Remaja Mencegah Stunting
jpnn.com, JAKARTA - Ahli Gizi Dr Rita Ramayulis DCN MKes mengungkapkan masalah stunting bisa dicegah sejak remaja. Jika gizi remaja baik maka kelak akan menghasilkan generasi yang sehat.
Rita menyebutkan sesuai data Kementerian Kesehatan RI 2018, sekitar 32 persen remaja mengalami anemia, yang sebagian besar diakibatkan kekurangan zat besi atau anemia defisiensi besi.
Data tersebut menunjukkan remaja hari ini memang punya peran paling besar terhadap perubahan yang harus dilakukan dalam dirinya.
"Anemia pada remaja perempuan akan mempunyai efek jangka panjang bahkan ketika mereka menjadi ibu yang akan hamil dan melahirkan seorang bayi," kata Rita Ramayulis dalam peluncuran buku Cegah Stunting Sebelum Genting: Peran Remaja dalam Pencegahan Stunting yang digagas Tanoto Foundation secara virtual, Jumat (1/10).
Dia menyebutkan risikonya adalah kematian ibu saat melahirkan, bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR).
Rita menjelaskan lingkungan remaja penuh dengan makanan dan minuman kekinian yang gizinya tidak seimbang. Mereka juga berada dalam situasi kemajuan teknologi yang kemudian membuat dia mengalami keterbatasan gerak dan sebagainya.
"Di situ juga mulai ketidakseimbangan," ucapnya.
Kondisi seperti itu menurut Rita seharusnya bisa diubah dengan cara mengubah gaya hidup. Dengan begitu, remaja bisa memutuskan mata rantai stunting.
Ahli gizi mengungkapkan peran remaja dalam mencegah stunting dimulai dengan perbaikan gizi.
- Meccaya Resmi Luncurkan 88 Acne Cream & Sarijel
- Ahli Gizi Ungkap Aturan Konsumsi Camilan, Penting Perhatikan GGL
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Kaltim Andalkan Data Presisi Geospasial untuk Pembangunan
- Polres Inhu Menanam Cabai Dukung Program Asta Cita terkait Ketahanan Pangan
- Tekan Stunting, Pemkot Palembang Luncurkan Dapur Sehat