Ahli Ilmu Politik Islam Bahtiar Effendy Meninggal Dunia, Muhammadiyah Kehilangan
jpnn.com, JAKARTA - Salah seorang Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtiar Effendy, meninggal dunia, Kamis (21/11) sekitar pukul 00.00 WIB.
Pria kelahiran Ambarawa 10 Desember 1958 itu tutup usia di ICU RSIJ Cempaka Putih.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, almarhum merupakan ahli ilmu politik Islam yang analisisnya tajam dan fokus. Buku terjemahan disertasinya tentang Islam dan Negara maupun pengantarnya untuk buku Olivier Roy tentang Kegagalan Politik Islam sangat mendalam dan faktual.
"Demikian pula ketika memberi masukan-masukan tentang bagaimana Muhammadiyah menghadapi situasi politik kekinian, tajam dan bijak," kata Haedar di situs Muhammadiyah, Kamis (21/11).
Innalillahi wainnailaihi rajiun.
Muhammadiyah telah kehilangan salah satu kader terbaiknya.
Mohon doa terbaik untuk almarhum Prof. Dr. Bahtiar Effendy, semoga Allah Subhanahuwata'ala melimpahkan rahmat, maghfirah dan jannahNya. Aamiin#Muhammadiyah #BahtiarEffendy pic.twitter.com/DNaPQrZcNz — Muhammadiyah (@muhammadiyah) November 20, 2019
"Ketika jam 00.15 kami menerima kabar duka, sungguh merasa kehilangan, Allah telah memanggilnya. Mari doakan almarhum Bahtiar husnul khatimah, diampuni kesalahannya dan diterima amal ibadahnya.
Bahtiar memegang dua gelar tingkat master untuk kajian Asia Tenggara dan ilmu politik. Dia dikenal aktif di kalangan akademik dan kerap menulis di berbagai media massa. Bahtiar lulus sebagai Sarjana Ilmu Perbandingan Agama dari IAIN (sekarang UIN) Jakarta sekaligus pemegang PhD Ilmu Politik dari Ohio State University, Amerika Serikat.
Bahtiar Effendy memegang dua gelar tingkat master untuk kajian Asia Tenggara dan ilmu politik.
- Versi PMJ, Warga Muhammadiyah di Jakarta Solid Dukung Pramono-Rano
- Pimpinan Muhammadiyah Ini Calon Menteri Pendidikan di Pemerintahan Prabowo
- Masukan Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah untuk Prabowo, Ada Soal PPPK
- Pembubaran Diskusi Merusak Demokrasi, Sahroni Puji Langkah Cepat Polisi Menangkap Pelaku
- Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi, Din Syamsuddin: Refleksi dari Kejahatan Demokrasi
- Cerita Din Soal Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi di Hotel Grand Kemang, Hmm...