Ahli Kesehatan Sebut Obesitas Anak Tak Berkaitan dengan Air Minum Dalam Kemasan
"Sebelum ada rekomendasi dari kolegumnya, jangan dipercaya dulu isu-isu tersebut. Pedomannya begitu. Kalau cuma isu-isu saja, ya itu tidak bisa jadi pedoman,” kata Hasto.
Sebab, katanya, dalam dunia kedokteran itu, suatu makanan atau minuman itu bisa dianggap merugikan jika sudah ada bukti meta-analisa atau teknik statistika untuk menggabungkan dua atau lebih penelitian orisinil yang dapat digabungkan.
Artinya, kalau sudah ada bukti meta-analisa atau statistical review antarcenter penelitian.
“Maksudnya, misalkan ada center penelitian di Australia, Amerika, China, dan Asia yang menelitinya dan hasilnya sama. Nah, itu baru menjadi rekomendasi. Tapi, kan belum ada yang menunjukkan hasil yang seperti itu hingga saat ini,” katanya.
Jadi, katanya, kalau belum ada rekomendasi dari kolegium antropologinya, itu tidak bisa direkomendasikan sama sekali. Dan sampai hari ini, menurutnya, tidak ada rekomendasi dari kolegium antropologi yang menyatakan untuk melarang penggunaan air galon Polikarbonat.
Dr. Hasto menyebut terkait isu air galon Polikarbonat yang dikatakan bisa menyebabkan obesitas pada anak itu belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Menurutnya, belum bisa dijadikan pedoman untuk melakukan pelarangan.
“Jadi, perlu ada bukti-bukti dari kolegium yang merekomendasikan untuk melarang menggunakan air galon Polikarbonat itu,” pungkas Hasto. (mcr10/jpnn)
Ahli kesehatan dari FKUI mengatakan obesitas pada anak tidak ada hubungannya dengan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) galon polikarbonat
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Elvi Robiatul
- Menteri Kependudukan Petakan Daerah dengan Keluarga Berisiko Stunting
- Sinar Matahari Tak Buat BPA Bermigrasi ke Air Galon, Ini Penjelasannya
- Aktivis Lingkungan Dukung Seruan Menteri LH Agar Industri AMDK Gunakan Galon Ulang
- BRIN Sebut Galon Kuat Berbahan PC Ideal untuk Distribusi di Wilayah Geografis Seperti Indonesia
- Kemendukbangga/BKKBN Raih Penghargaan di Ajang Penganugerahan Reksa Bandha 2024
- Isu BPA Disebut Bukan Dilatari Persaingan Usaha, Warga Tidak Percaya