Ahli Kimia ITB: BPA Dalam Galon Guna Ulang Aman Dikonsumsi

Itulah sebabnya, kalau obat itu digunakan sesuai takarannya menjadi bagus, tapi kalau berlebihan obat itu malah bisa membunuh.
Bahkan, garam dapur yang digunakan masyarakat sehari hari untuk bahan memasak terdiri dari unsur Klorida dan Natrium.
Menurutnya, Natrium itu berbahaya bahkan bisa jadi peledak. Begitu juga dengan Klor dalam Klorida sama berbahayanya dan bahkan bisa menyebabkan kematian bagi orang yang menghirupnya.
“Tapi, ketika sudah dijadikan garam dapur, kan sudah tidak berbahaya lagi. Malah hidup ini menjadi hambar tanpa garam,” ujarnya.
Menurut Zainal, di situlah perlunya ada lembaga seperti BPOM, yang bekerja untuk mengawasi semua kemasan-kemasan pangan yang ada di pasaran.
Dia mengatakan laboratorium yang digunakan BPOM untuk melakukan uji keamanan terhadap kemasan pangan itu juga sudah bersertifikat dan diakui oleh Badan Akreditasi Nasional, sama seperti laboratorium yang ada di Sentra Polimer BPPT.
“Jadi, hasil penelitian yang dilakukan di laboratorium ini juga pasti akurat dan bisa dipercaya,” ucap pakar polimer dari ITB ini.
Jadi, menurut Zainal, masyarakat harus mengetahui bahwa bahan berbahaya ditambah bahan berbahaya, kalau secara kimia itu bisa menghasilkan bahan yang tidak berbahaya.
Selain dipastikan aman, tidak ada satu sampel pun dari AMDK galon guna ulang yang diteliti itu mengandung BPA di atas ketentuan maskimum, yang bisa membahayakan kesehatan.
- Komitmen BPOM Soal Pengawasan Produk Kosmetik yang Beredar di Masyarakat
- BPOM Bantah Isu di Medsos soal Produk Ratansha Gunakan Merkuri
- BPOM Temukan Boraks dalam Kerupuk Gendar saat Inspeksi Takjil di Semarang
- Pakar Sebut Informasi Air Galon Sebabkan Kemandulan Pembodohan Publik
- KKI Temukan 40% Galon Guna Ulang Sudah Berusia di Atas 2 Tahun, Ini Bahayanya
- KKI: 75% Distribusi Galon Guna Ulang Tidak Penuhi Standar Keamanan