Ahli Koreksi Perhitungan Pajak Asian Agri versi JPU
Kamis, 27 Oktober 2011 – 18:21 WIB
JAKARTA - Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat kembali menggelar sidang lanjutan kasus penggelapan pajak PT Asian Agri dengan terdakwa mantan Manager Pajak PT Asian Agri, Suwir Laut. Pada persidangan yang digelar Kamis (27/10), dihadirkan saksi ahli yang juga pengamat ekonomi, Faisal Basri.
Dalam keteranganya, Faisal menghitung besaran pajak lahan sawit seluas 100 ribu hektar atau setara dengan luas kebun yang dimiliki Asian Agri. "Dalam empat tahun, dengan luas kebun 100 ribu hektar, maka pajaknya sebesar Rp 378 miliar," kata Faisal saat memberikan keterangan di hadapan majelis hakim yang diketuai Martin Ponto, Kamis (27/10).
Menurutnya, nominal itu berdasarkan perhitungan per hektar yang menghasilkan 4 ton minyak sawit. Setiap ton minyak sawit, berdasarkan harga standar di Rotterdam dipatok US$ 350 (harga standar Rotterdam). Sehingga 1 hektar dapat menghasilkan US$ 1.400 atau setara dengan Rp 12,6 juta (kurs Rp 9 ribu).
Dengan pajak 30 persen, maka per hektar yang dikenai pajak sebesar Rp 945 ribu. "Jika ada 100 ribu hektar, maka pajaknya Rp 94,5 miliar pertahun. Kalau empat tahun artinya pajak sebesar Rp 378 milyar," ujar Faisal.
JAKARTA - Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat kembali menggelar sidang lanjutan kasus penggelapan pajak PT Asian Agri dengan terdakwa mantan Manager
BERITA TERKAIT
- Lemkapi Sebut Perbuatan AKP Dadang Telah Menurunkan Muruah Kepolisian
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi, Diduga Pembunuhan Berencana, Kapolri Beri Perintah Tegas
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC